Radio Nederland Wereldomroep, 02-04-2007
Pelatihan JI di Gunung Sumbing
Sementara Saja
Polisi menemukan dokumen yang menyebutkan gunung Sumbing Jawa Tengah
adalah tempat pelatihan Jemaah Islamiyah. Namun tempat pelatihan itu berbeda
dengan yang ada di luar Jawa seperti di Poso. Untuk Poso, pelatihan dibuat sebagai
kamp militer. Sedangkan tempat pelatihan yang baru ditemukan ini, menurut
informasi yang diterima bersifat sementara.
Harus diingat bahwa Jemaah Islamiyah bisa melaksanakan latihan hampir di
manapun di Indonesia. Asalkan ada hutan atau gunung, Mereka melaksanakan
latihan militer itu tanpa diketahui orang karena mereka menyamar sebagai pencinta
alam atau kelompok pendaki gunung. Apalagi pelatihan kali Jemaah Islamiyah kali ini
tidak dibarengi dengan latihan menembak yang biasanya menimbulkan suara.
Kendati demikian tidak dapat dikatakan bahwa dengan alam Indonesia yang
menguntungkan itu lalu berarti ada pelatihan teror di mana-mana. Karena berhasil
menyamar maka boleh dibilang kelompok tersebut sulit dilacak keberadannya oleh
intel. Namun dengan temuan terakhir itu maka intel Indonesia harus lebih waspada.
Pelatihan militer
Di Poso misalnya pada 2000-2001, ada upaya untuk membentuk pelatihan militer.
Sementara latihan yang digambarkan pengakuan orang-orang yang ditangkap saat ini
bersifat sementara, sehingga tidak mudah dideteksi. Yang penting digaris bawahi
kelompok JI sejak awal melakukan latihan militer sebagai suatu yang inti dari program
indoktrinasi mereka. Dari satu segi memang berbahaya. Karena walaupun tidak
diketahui kapan ketrampilan militer itu akan dipakai dan untuk tujuan apa? Namun
setelah latihan itu maka mereka yang dilatih tentu saja mau menggunakan ilmu yang
sudah didapatkan dari ustadz atau instruktur mereka.
Karena itulah latihan dan bahan-bahan atau ketrampilan memakai senjata dan mera!
kit bom memang sangat berbahaya tapi yang paling berbahaya adalah indoktrinasi
pentingnya unsur militer dalam agama. Sampai saat ini Jemaah Islamiyah mendapat
senjata dari beberapa sumber antara lain dari serangan terhadap pos Brimob di
Ambon yang menghasilkan lebih dari 800 senjata. Ada pula yang dibeli atau dibawa
dari Mindanao. Filipina dan ada pula yang didapat dari mafia senjata di Jakarta.
[Ikuti wawancara selengkapnya dengan Sidney Jones WMA atau MP3]
© Hak cipta Radio Nederland 2007 Disclaimer
|