Radio Baku Bae, 02-Mei-2007
ELAIEM Mengutuk Keras Agenda Tersembunyi di Balik Aksi
Teror Ambon
Halid Sabban, Radio Baku Bae - Ambon
MENYIKAPI rangkaian peledakan bom dan granat di Ambon beberapa waktu
belakangan ini, Lembaga Antar Iman (ELAIEM) Maluku di Ambon, Rabu (2/5), lewat
press release-nya menyatakan mengutuk keras agenda-agenda tersembunyi dan para
pelopornya, di balik rangkaian aksi teror bom Ambon.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Rabu (2/5) pukul 04.30 WIT, kembali terjadi
teror ledakan granat. Kali ini yang menjadi sasaran yaitu Masjid Raya Al Fatah
Ambon. Sebelumnya, pada Rabu (25/4) malam dan Kamis (26/4) dini hari, peledakan
bom dan granat terjadi di Kawasan Mardika Ambon.
Lewat release yang antara lain ditandatangani Jacky Manuputty, Hasbollah Toisuta,
Abidin Wakanno, Zairin Salampessy, Oliva Lasol, Warni Belo, dan Onya Ely tersebut,
ELAIEM juga mengutuk keras aksi-aksi teror bom di tengah masyarakat, maupun
upaya penyerangan simbol-simbol keagamaan umat.
Menurut ELAIEM, kejadian peledakan granat di halaman Masjid Raya Alfatah, dalam
amatan mereka, merupakan upaya sistematis untuk memprovokasi ketahanan
masyarakat, melalui penyerangan simbol-simbol keagamaan yang mengandung
sensitifitas kolektif yang cukup tinggi.
Kejadian tersebut sangat, diyakini mereka, mungkin dilakukan karena aksi-aksi
peledakan sebelumnya di pelabuhan Yos Soedarso, terminal Mardika, dan jalan
Mutiara Mardika gagal memprovokasi masyarakat untuk bertikai.
Karena itu, mereka mendesak namun juga mendukung aparat keamanan untuk
melakukan pengusutan secara tuntas, cepat dan transparan terhadap orang-orang
atau kelompok, yang berada dibalik rangkaian teror bom dan penyerangan simbol
keagamaan umat tersebut.
Pada kesempatan yang sama, ELAIEM juga menghimbau media masa untuk
memberikan porsi pemberitaan yang berimbang, terhadap aspek-aspek ketahanan
masyarakat berdasarkan fakta di lapangan.
ELAIEM juga memberikan apresiasi yang tinggi, terhadap proses-proses reintegrasi
sosial dan ketahanan masyarakat, yang dinampakan untuk menyikapi aksi-aksi
provokasi. Serta mengajak masyarakat untuk meningkatkan rasa saling percaya,
melalui komunikasi dan dialog intensif antarteman, komponen-komponen keumatan
lintas agama, serta kerabat dan orang basudara.
"Kami memperhatikan dengan cermat, beberapa kejadian peledakan bom yang terjadi
secara berulang di Kota Ambon dalam waktu belakangan ini. Rangkaian kejadian
tersebut merupakan bentuk teror terhadap ketahanan masyarakat yang telah hidup
didalam damai," sebut ELAIEM dalam press release tersebut. (rbb)
Copyright © 2007 RadioBakuBae.com. All right reserved.
|