Radio Baku Bae, 07-Mei-2007
Walikota: Pembangunan Terminal Transit Passo Dikaji Secara
Mendalam
Dian N. Pesiwarissa, Radio Baku Bae - Ambon
TUDINGAN miring yang dilemparkan Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
kepada Walikota Ambon M.J. Papilaja dalam aksi demonya Sabtu (5/5) lalu,
mengenai pembangunan terminal transit Passo yang dinilai tidak berpihak pada
rakyat, namun lebih bersifat politis ditanggapinya dengan dingin. "Mereka boleh
menilai tapi harus mempunyai ukuran yang jelas," ujarnya.
Menurut Papilaja, semua kota di mana pun berada, harus berkembang. Dan untuk
berkembang, harus ada kebijakan-kebijakan yang diambil untuk mendobrak
ketertinggalan sebuah kota.
"Untuk memajukan tingkat perekonomian masyarakat Kota Ambon, pilihan yang telah
dibuat Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk membangun sebuah sentra ekonomi
baru di desa Passo Kecamatan Baguala, sebagai suatu terobosan awal merupakan
langkah yang tepat," tandasnya.
Pilihan - pilihan yang ada, ditegaskan Papilaja, sudah dikaji secara mendalam dari
berbagai aspek, untuk menyediakan kesempatan kerja baru bagi warga Kota Ambon.
Selain itu, pembangunan Terminal Transit Passo sebagai suatu kawasan ekonomi
baru, Papilaja diharapkan juga, dapat menanggulangi penyebaran penduduk yang
tidak merata dan cenderung hanya terkonsetrasi pada pusat Kota Ambon.
"Pemukiman penduduk, nantinya akan mengarah ke daerah luar kota, yang dengan
sendirinya akan membantu mengatasi persoalan tempat-tempat pemukiman kumuh
pada beberapa titik di pusat Kota Ambon saat ini," terangnya.
Mengenai kawasan pertokoan di Jalan A.Y. Patty yang pembangunannya dinilai
terlambat pasca konflik, Papilaja jelaskan, itu bukan tanggung jawab Pemkot, karena
kompleks pertokoan tersebut bukan milik Pemkot Ambon. "A.Y. Patty tergantung
pemiliknya, itu bukan bangunan pemerintah," tukasnya. (rbb)
Copyright © 2007 RadioBakuBae.com. All right reserved.
|