Radio Baku Bae, 11-Mei-2007
Masjid Latta, Simbol Keharmonisan di Kawasan Mayoritas
Kristen
Asni Rahayu Wakano, Radio Baku Bae - Ambon
PADA catatan sejarah Maluku paska konflik, ini merupakan peristiwa pertama
dibangunnya kembali sebuah masjid yang pada waktu konflik pernah dibakar massa,
di tengah-tengah pemukiman penduduk bermayoritas Kristen. Masjid tersebut yakni
Masjid Nurul Hidayah di Desa Latta, Kecamatan Baguala Ambon.
Ketika meresmikan masjid tersebut, Jumat (11/5) tadi, Wakil Gubernur (Wagub)
Maluku Muhammad Latuconsina mengaku, sangat mengagumi keharmonisan warga
dua komunitas yang ada di kawasan tersebut.
Meski kawasan ini mayoritas warganya beragama Kristen, namun warga yang muslim
juga bisa menjalankan ibadahna dengan baik. Karena itu, Wagub Latuconsina memuji
kesadaran warga di Latta, yang memahami pentingnya hidup bertoleransi dengan
menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.
Wagub juga berharap, keberanian dan kesadaran kedua komunitas di desa Latta ini
dapat menjadi gambaran dan contoh yang baik bagi warga lainnya di Maluku.
Peresmian yang berlangsung hampir satu jam itu selain Wagub, turut hadir Wakil
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Sudharmo dan
sejumlah petinggi di daerah ini, termasuk Walikota Ambon M. J. Papilaja.
Pada kesempatan yang sama, senada dengan Wagub, Papilaja mengaku sangat
bangga dengan keharmonisan kehidupan antarumat beragama di Desa Latta, dan
menyambut baik peresmian masjid tersebut. Ia kemudian mengumumkan, Desa Latta
dijadikan salah satu percontohan hidup damai orang basudara Muslim dan Kristen.
(rbb)
Copyright © 2007 RadioBakuBae.com. All right reserved.
|