Radio Baku Bae, 09-Mei-2007
Mentalitas kumang; menjawab saudara Janes Balubun
Victor Manuhutu - Ambon
My opinion may have changed, but not the fact that I am right
Membaca tulisan saudara Janes Balubun di Suara Maluku (08/05), beta jadi bapikir
inga model kumang tacigi kuli baru. Beta seng perlu terangkan panjang lebar tagal
akang seng tagae di hahalang orang seperti nyong Anes ini yang su talalu tinggi dia
pung kira-kira.
Beta seng pung buku PLTU banya sama deng nyong Anes, tagal beta cuma punya
kuli kayo deng kuli kanari tampa baca wasiat.
Negeri Leahari, menurut nyong Anes, seperti taloi. So What? Negeri apapun dengan
kondisi geografis seperti taloi, sempe, mangko dll mengapa dipandang sebagai
halangan?
Ini otak gring-gring (meminjam istilah nyong Anes) yang mau kasi tau biar mata
tabuka. Kondisi geografis bukan halangan bagi aplikasi teknologi untuk membentuk
area industri seperti lokasi pergudangan, lokasi pabrik dll.
Mesti dimengerti, semua yang beta tulis ini seng ada hubungan deng kepentingan
PLN tetapi beta pung pengalaman pribadi selama 14 tahun bekerja di Freeport.
Pertama, lokasi bergunung bukan halangan tagal batubara diangkut langsung dari
kapal dengan menggunakan unloding conveyor. Dari dalam palka kapal unloading
conveyor bekerja. Kemudian dari transfer chute ke conveyor utama langsung ke
gudang. Digudang penempatan batubara diatur menggunakan spreading conveyor.
Jadi bukan pake skop par nyong Anes keku ator akang. Semua aktivias bisa
dimonitor oleh DCS. Dengan conveyor, nyong Anes bisa mengangkut batubara ke
lokasi yang tingginya dua kali toren gereja Maranatha. Dalil lokasi bergunung yang
jadi alasan pendirian gudang dan sebagainya, gugur.
Kedua, tempat untuk mengangkut bahan bakar yang ada di otak nyong Anes
mangkali orang pikol pake jerigen. Cukup kapal tanker sandar di jembatan dan
minyak dipompa langsung ke tanki penyimpanan. Cukup nyong Anes hook Flowmeter
ke ujung pipa maka lewat computer DCS dapat terbaca volume minyak yang lewat.
Kalo nyong Anes bisa pake Huming Bird program maka aktivitas pabrik bisa di
monitor dari rumah. Bagaimana caranya? Caranya tanya pada rumput yang
bergoyang di Leahari. Dalil lokasi gugur pula.
Ketiga, maintenance planning deng operation planning sangat memegang peranan
penting sehingga pengoperasian sebuah dermaga kapal bisa dipenuhi dengan
kemampuan stock bahan bakar dan batubara yang memenuhi kebutuhan. Contoh
yang paling baik adalah Cilacap yang menghadap luat lepas dengan operation
management yang baik. Musim ombak atau musim iko komu seng ada hubungan
dengan dermaga loga-loga apalagi dengan jembatan kayu tongke. Gunakan otak
untuk memanage masalah, bukang pake ilmu nyiru taputar sehingga pikiran seng
mungkin bisa menjadi mungkin dengan bantuan operation and maintenance
management system.
Ketiga, dalil nyong Anes bahwa nanti orang Leahari seng bisa lewat ditengah-tengah
PLTU tagal nyong Anes pung testa baisi hal-hal yang konvensional. Par beta, jalan
raya seng perlu ditutup. Jalan raya tetap ada seperti sediakala. Yang dipagari cuma
areal dermaga dan areal operational. Conveyor dari dermaga langsung melayang
tinggi di udara ke gudang lalu nyong Anes bisa maeng mutel dibawahnya tanpa
mengganggu aktivitas PLTU. Area jalan raya tetap menjadi milik umum. Idenya
seperti dermaga Pertamina di Wayame. Paham nyong Anes?
Keempat, tentang bahaya sutet, memang beta seng tau apa itu sutet, nyong Anes.
Sutet itu artinya "nafsu tete tinggi" ka? Nyong Anes talalu terobsesi sutet jaringan
Jawa-Bali. PLTU di Ambon dan sekitarnya cuma direncanakan 2 x 15 MW. Jadi
nyong Anes talalu berlebihan, sama anana taku Tete Momo saja. Kabel dan
penanganannya juga beta rasa berbeda dengan yang ada di Jawa. Seng percaya bisa
dikonfirmasi dengan pihak PLN Maluku. Kalau anda menyadari bahaya, tentu anda
melakukan antisipasi sebagai orang terdidik. Bukan penolakan seperti orang Haria
yang takut pada perubahan.
Kelima, rasa khawatir akan terjadi pencemaran seperti di Lateri. Bagi beta terletak
pada soal pengawasan dan advokasi yang memadai. Jika ini dilakukan dengan benar
maka semua disaster bisa dicegah. Contoh, apakah pemerhati lingkungan pernah
mengusulkan bahwa setiap penggusuran tanah harus diikuti penyemprotan bibit
rumpat di tempat tersebut? Beta pernah lia penyemprotan bibit rumput di tempat
bekas gusuran maka 2 hari kemudian rumput mulai tumbuh. Nyong Anes pung solusi
apa? Beta kira tiap proyek PLTU dikerjakan dengan standard internasional sehingga
kekhawatiran kita terlalu berlebihan bila mengambil PT MMG sebagai acuan.
Dari pada UKM cungkel tanah kiri-kanan bikin rusak lingkungan untuk dibikin tela
maka fly ash dari sisa pembakaran batubara dapat dimanfaatkan sebagai multiplier
effect dari PLTU. Kegunaan pemanfaatan fly ash ini banyak orang sudah tahu, jadi
seng perlu ditulis disini.
Dolo, waktu orang bicara berapi-api tentang cerobong asap di G Nona, nyong Anes
tado. Beta waktu menyaksikan akang cerobong di G Nona cuma bergumam pelan;
kalo orang laeng dari luar Ambon lia akang barang ini, katong seisi Ambon akan
dibuat malu! Maka beta tulis memberitahukan cara kerja dan gambar untuk
menerangkan cerobong asap yang memenuhi standard industri dan standard
kesehatan.
Berbicara tentang jalur hijau yang perlu dilindungi maka beta cuma bisa bilang;
apakah dikawasan tersebut tidak dapat diusahakan dengan mempertahankan kondisi
idealnya? Sebegitu pendek akal kita? Beta bilang bahwa ini bisa dilakukan! Lihatlah
kota Kuala Kencana di tengah hutan rimba yang dibangun dengan gaya western
tetapi tetap mempertahankan lingkungan alamiah. Sepertinya kita mesti belajar
banyak hal.
Kelima, mentalitas ambtenaar harus dikupas dari orang Maluku seperti di nyong Anes
ini. Apa salahnya kita mulai belajar dari tukang skop batubara? Kita harus terbiasa
dengan melakukan hal-hal kecil terlebih dahulu. Beta pernah punya pengalaman
menyaksikan dua orang anak Ambon yang berkembang sebagai standar pada
perusahaan kelas dunia.
Dua orang ini dari Ambon kerjanya mulai dari maraya poro skop tambang. Perlahan
mereka berkembang menjadi ahli Conveyor di Freeport. Ada juga contoh contra
produktif yang nyaris bikin malu dari beberapa anak Ambon bertitel yang langsung
menuntut posisi tapi kemampuan nyaris nol.
Jadi, apa salahnya nyong Anes, bila orang-orang kita harus belajar dari tingkatan
yang paleng bawah di suatu teknologi yang baru bagi mereka? Conveyor adalah salah
satu bagian pelengkap di PLTU dan merupakan hal baru yang perlu dipelajari orang
kita.
Dengan penguasaan Management Information System yang benar maka dunia
Leahari tidak akan jadi seperti yang nyong Anes pikirkan. Pemahaman yang benar
bahwa teknologi diciptakan untuk mempermudah urusan orang, bukan untuk
menghalangi kemajuan orang.
Beta rasa itu saja tanggapan atas point-point yang nyong Anes tulis di koran. Beta
seng perlu menulis lebih rinci tagal nyong Anes nanti seng mangarti, bukan cuma
menghapal buku laksana orang mau iko ujian. Dari tulisan nyong Anes, kantara
paskali nyong Anes pung kemampuan dan pengalaman praktikal molo dipanta tanah.
Jadi bagitu jua e. Mena!
Copyright © 2007 RadioBakuBae.com. All right reserved.
|