Radio Baku Bae, 26-Jun-2007
Kami Jangan Dijadikan Kambing Hitam Perayaan Harganas
Halid Sabban, Radio Baku Bae - Ambon
Kesiapan dalam menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Kota Ambon
tinggal di depan mata. Tidak heran kerisauan mulai terasa di pelipuk mata
masyarakat kecil, khususnya bagi para pedagang yang merasa dijadikan "tumbal"
pemerintah dalam mempersiapkan Harganas.
Angky (24) salah satu pedagang kaki lima yang sehari-harinya berjualan Korannya
dijalan AY Patty, misalnya, menyesalkan sikap pemerintah yang seenaknya
menggusur dan melarangnya untuk tidak berjualan di kawasan itu, "Apakah dalam
mencapai keinginan harus ada yang dikorbankan. Mentang-mentang kami orang kecil
sehingga dengan seenaknya digusur dan dilarang berjualan di sini, padahal saya
sudah berjualkan di sini sejak beberapa tahun terakhir ," Papar Angki dengan Mantap.
Ia mengaku, menyadari seluruh komponen masyarakat termasuk dirinya harus
berpartisipasi aktif menjadi tuan rumah yang baik demi suksesnya Harganas, namun
penertiban dan penggusuran yang dilakukan Pemkot Ambon terhadap para pedagang
yang sehari-harinya berjualan di seputaran Jl. AY. Patty juga harus dipikirkan solusi
penyelesaiannya, sehingga kami tidak kehilangan penghasilan untuk menghidupi
keluarga.
Apalagi, dirinya bersama para pedagang yang tergusur dari AY. Patty tidak diberikan
kesempatan untuk provinsi di tanah air dalam rangka Harganas dan dibuka istgri
Wakil Presiden Ny. Jusuf Kalla, di Taman Viktoria, kawasan Jl. Pantai Mardika,
dikarenakan biaya yang dikenakan untuk mendapatkan stand pameran juga
terlampau mahal.
"Seharusnya Pemerintah tahu bahwa dengan perayaan Haraganas inilah dibutuhkan
peran aktif dari masyarakat bukan sebaliknya masyarakat kecil seperti kami
dikucilkan dan disingkirkan begitru saja karena dampaknya akan kehilangan mata
pencarian untuk menghidupi keluarganya selama beberapa hari kedepan," pinta
Angky. (rbb)
Copyright © 2007 RadioBakuBae.com. All right reserved.
|