Radio Vox Populi [Ambon], 27-Mar-2007
Program Life In dapat Banyak Sambutan Positif
Asni Rahayu Wakanno, Radio Baku Bae – Ambon
PROGRAM live in yang digagas Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) dan
Lembaga Antar Iman (EL.AI.EM) Maluku, dengan menempatkan 20 orang pendeta
GPM di rumah keluarga Muslim, dengan maksud lebih mengenal kehidupan di tempat
basudara Muslim tersebut, mendapat banyak tanggapan positif. Termasuk dari salah
satu kiai Nahdatul Ulama (NU) di Jakarta, yang langsung menelpon Direktur EL.AI.EM
Jacky Manuputty.
Kepada Radio Baku Bae di Ambon, Selasa (27/3), Manuputty ungkapkan, Kiai
tersebut langsung mengontaknya begitu dia membaca berita kegiatan tersebut dari
salah satu media berbahasa Inggris di Jakarta. "Menurut Kiai itu, mereka juga sedang
menggarap program semacam itu. Program tersebut yakni fiqih toleransi, yang akan
diterapkan pada lima pesantren kota besar di tanah air," ujar Manuputty.
Menurutnya, Kiai juga menyatakan salutnya, sebab di sana mereka sedang bahas
kegiatan seperti itu, tapi di Ambon sudah jauh lebih progresif. Karena itu dia meminta
kesediaan Manuputty untuk adanya pembicaaraan lebih lanjut.
Selain Kiai tersebut, Manuputty ungkapkan, sejumlah rekannya di luar Maluku yang
juga bekerja untuk isu lintas agama dan multikultur, juga menyatakan salut atas
kegiatan life in tersebut.
Kegiatan ini sendiri menurut Manuputty, baru gelombang pertama dari empat
gelombang yang akan digelar untuk pendeta GPM di Pulau Ambon. "Kami akan
membuat kegiatan serupa untuk seluruh pendeta GPM di wilayah Maluku dan Maluku
Utara, yang jumlahnya ada sekitar 700 orang pendeta," terangnya.
Oleh peserta gelombang pertama, kegiatan live in dirasakan betul manfaatnya.
Karena lewat kegiatan tersebut, persepsi keliru tentang in group dan out group,
maupun dikotomi Salam Sarani akan terpecahkan. Namun sebagian peserta merasa
waktu 14 jam untuk mereka bersama keluarga Muslim itu tidak cukup. Apalagi
hubungan kekerabatan yang dibangun dari pukul 18.00 hingga 08.00 cukup berarti
dilalui dengan serangkaian percakapan, yang memungkinkan batasan-batasan
wilayah kemanusian yang paling dasar bisa dilewati. (rbb)
Copyright © 2005 RadioVoxPopuli.com. All right reserved.
|