Radio Vox Populi [Ambon], 29-Mar-2007
Balita Berkelamin Ganda di Ambon Butuh Dukungan Dana
Operasi
Julaila Papilaya, Radio Baku Bae - Ambon
PASANGAN Sidik Latan - Eni, tiga tahun lalu tidak pernah menduga anak kedua
mereka Aviv yang saat itu lahir normal, akan menderita kelainan organ kelamin, saat
usianya memasuki tiga bulan. Apalagi harus mencari banyak tambahan biaya untuk
operasi, yang sampai usianya tiga tahun sekarang, sudah tiga kali dioperasi.
Menurut cerita sang ibu, Eni, awalnya Aviv terlahir sebagai bayi laki-laki. Namun tiga
bulan kemudian, kelaminnya yang semula laki-laki ditumbuhi pula kelamin
perempuan. Dari hari ke hari, kelainan yang dideritanya membuat Aviv kesulitan
buang air kecil. Sidik dan Eni lantas membawa anak mereka itu ke dokter di Rumah
Sakit Umum Dr. Haulusi Ambon.
Hasil pemeriksaan dokter, Aviv berkelamin ganda. Biar kesulitan buang air kecilnya
teratasi, dokter memberi solusi kemaluan Aviv harus dibedah. Demi kesembuhan
sang buah hati, Sidik dan Eni lantas mengiyakan. Namun konsekwensinya, biaya
yang dibutuhkan ternyata sangat besar. Mencapai angka ratusan juta rupiah. Namun
keduanya bertekad mengupayakan penyembuhan Aviv. Setelah berusaha ke sana ke
mari, Aviv akhirnya mendapat bantuan dana operasi dari Gubernur Maluku Karel
Albert Ralahalu dan PT. Asuransi Kesehatan (ASKES) Cabang Ambon.
Aviv yang ketika itu berumur dua tahun, akhirnya menjalani operasi bedah kelamin
pada Rumah Sakit Dr. Gatot Subroto Jakarta, dengan dana bantuan dari Gubernur
Ralahalu dan PT. ASKES. Sayangnya entah kenapa, operasi tersebut tidak berhasil
dan Aviv harus kembali dioperasi.
Setelah menjalani operasi kedua, Aviv masih belum sembuh secara total. Menurut
pengakuan Eni, anaknya itu masih sering kesakitan bila saluran kencing buatan hasil
operasi, yang ada di perutnya mulai meradang dan terasa perih. Ini membuat dia
terkadang menjerit kesakitan sepanjang hari. Tak ada yang bisa dilakukan keluarga
ini selain berdoa dan mengobati Aviv dengan pengobatan seadanya.
Sidik yang saat ini bekerja sebagai buruh pikul di Pelabuhan Laut Yos Soedarso
Ambon, setiap hari hanya bisa berdoa berharap dana bagi pengobatan anaknya, yang
entah akan datang dari mana. Sebab penghasilannya tidak mencukupi untuk biaya
pengobatan Aviv.
Kepada Radio Baku Bae Eni dengan pasrah berucap, keluarganya amat
membutuhkan bantuan dana dari semua pihak, untuk kelanjutan operasi Aviv. "Jika
Allah memberikan jalan, mungkin ada yang bantu biaya operasi Aviv. Mudah-mudahan
dia bisa sembuh setelah dibedah di RSU. Gatot Subroto Jakarta lagi. Tapi dokter
bilang, kalau operasi yang ketiga kali ini juga tidak berhasil, terpaksa Aviv harus jalani
operasi bedah di rumah sakit lainnya di luar Indonesia," papar Eni dengan mata
berkaca-kaca. (rbb)
Copyright © 2005 RadioVoxPopuli.com. All right reserved.
|