SINAR HARAPAN, Sabtu, 17 Maret 2007
Polri Tak Mau Surati KSM dan Hambali
Jakarta-Mabes Polri belum mendapat laporan tentang adanya nama baru tersangka
teroris yang diperiksa oleh Federal Bureau (FBI) di Guantanamo. Khaliek Sheik M
(KSM). Yang bersangkutan dikabarkan ditahan bersama dengan Hambali dan
diketahui terlibat dalam pengeboman bom Bali 1 dan Bom Bali 2.
Dari hasi pemeriksaan oleh FBI, Khaliek disebutkan adalah teman baiknya Hambali.
Namun, Polri sendiri telah menolak mengirimkan daftar pertanyaan kepada Hambali
melalui FBI. Polri tetap menginginkan pemeriksaan langsung.
"Kini ada nama baru lagi, dan tersangka teroris ini dikabarkan juga terlibat berbagai
macam peledakan di Indonesia. Apapun bentuknya, Polri akan melakukan
penyelidikan terhadap Khaliek Sheik M, serta jaringannya yang banyak tumbuh di
Indonesia," kata Waka Polri Komjen Pol Makbul Padmanagara, di Mabes Polri, Jumat
(16/3).
Makbul menegaskan bahwa pemeriksaan terhadap Khaliek adalah hak FBI. Makbul
mengaku mendengar bahwa dalam pemeriksaan oleh FBI, Khaliek diketahui banyak
terlibat serangkaian peledakan bom. Namun jaringan siapa ini, Polri juga masih
melakukan penyelidikan.
Menurut Makbul, Polri tidak kecewa dengan telah ditolak bertemu dan wawancara
terhadap Hambali. Yang terpenting saat ini, masih menurut Makbul, adalah mengupas
jaringan Hambali.
Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar bersikeras kalau
Polri harus bisa mengajukan pertanyaan langsung kepada Hambali, yang selama ini
diduga sebagai otak di balik berbagai pengeboman di Indonesia. Di lain pihak, Polri
masih terus melakukan negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat untuk bisa
bertemu langsung dengan Hambali yang kini ditahan di penjara Guantanamo.
"Kita tidak mau kalau (pertanyaan kepada Hambali) hanya dititip-titipkan. Itu kan tidak
efektif. Kita mau tanya langsung," kata Kepala BIN beberapa waktu lalu.
Sampai saat ini, pemerintah AS memang belum memberikan izin kepada Polri.
(maya handhini)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|