SINAR HARAPAN, Selasa, 27 Maret 2007
Abu Dujana dkk Terus Diburu
Bahan Peledak Berasal dari Negara Tetangga
Oleh Maya Handhini/Chusnun Hadi
Jakarta – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri terus memburu Abu
Dujana serta anak buahnya, terutama difokuskan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hasil pemeriksaan sementara diketahui kelompok Abu Dujana ini mendapatkan
bahan peledak dari sejumlah negara tetangga.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Sisno Adiwinoto yang
dihubungi SH, Senin (26/3) siang, membenarkan pihaknya terus memburu Abu
Dujana dan anak buahnya. Dia juga mengiyakan kelompok Abu Dujana memperoleh
bahan peledak dari sejumlah negara tetangga. Namun ketika didesak, Sisno tidak
mau menyebutkan negara tersebut.
Pada bagian lain, dia menyatakan, pihaknya masih terus menyelidiki sejumlah
dokumen yang ditemukan dari para tersangka terorisme kelompok Abu Dujana.
"Kami telah menyita 23 lembar dokumen tentang cara-cara pembuatan bom di rumah
Abi Isa di Solo. Kemungkinan dokumen itu merupakan buatan Abu Dujana kepada
pengikutnya yang intinya mengajarkan cara membuat bom yang siap ledak,"
jelasnya.
Sisno menambahkan, penangkapan tujuh tersangka tindak pidana terorisme di
Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, pekan lalu berarti bahwa Polri dapat
menggagalkan setidaknya 20 ledakan bom.
Ia mengatakan, kendati belum ada keterangan soal rencana lokasi ledakan bom,
namun Polri yakin bom aktif itu akan diledakkan para tersangka.
Ketujuh tersangka yang tertangkap itu adalah Sutarjo alias Isa alias Akhyas (33),
warga Sukoharjo, Sikas alias Wiryo alias Karim (37), warga Sukoharjo, Amir Ahmadi
alias Ahmad (34), warga Magetan, Edi alias Sarwo Edi alias Suparman alias Suparjo
(40), warga Sukoharjo dan Aman Suryanto alias Abu Suryo (40) warga Magelang.
Dari pantauan di lokasi, rumah tinggal Choirul alias Irul hingga pagi tadi masih
tertutup. Tetapi rumah tersebut tidak sampai dipasang police line. Dari informasi yang
berkembang, rumah tersebut sengaja tidak dipasang police line karena sudah tidak
ditemukan barang-barang yang mencurigakan, setelah semua barang yang
diindikasikan sebagai bahan untuk merakit bom sudah diamankan Densus 88
Antiteror Mabes Polri. (norman meoko)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|