The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Siwalima


Siwalima, 03-Apr-2007

Puluhan Pengungsi Buru 'Serbu' DPRD Maluku

Harian Siwalima - Ambon

Ambon, Siwalima.- Puluhan pengungsi yang berasal dari Kabupaten Pulau Buru, Senin (2/4) 'menyerbu' kKantor DPRD Maluku guna memperjuangkan nasib 259 Kepala Keluarga yang sampai saat ini belum mendapat hak mereka.

Ke-259 KK pengungsi tersebut adalah bagian dari 300 KK yang saat ini ditangani oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Buru tetapi entah mengapa nama mereka tidak ada lagi pada saat pembagiaan BBR, padahal ketika diumumkan nama-nama mereka digantung di dinas sosial setempat maupun dinas sosial provinsi.

Petugas Dinas Sosial Kabupaten Pulau Buru sendiri yang menyuruh puluhan pengungsi tersebut mengurus hak mereka di Dinas Sosial Provinsi Maluku, tetapi merasa dipimpong tanpa penjelasan yang memuaskan, akhirnya mereka mendatangi Kantor DPRD Pengungsi tersebut berusaha dari Namlea Kota dan Dataran Waipo sebanyak 62 orang.

Salah satu pengungsi bernama Parni (38) kepada wartawan mengatakan nama meraka telah dibacakan tetapi pada saat pencairan dana nam mereka sudah tidak ada lagi sehingga mereka merasa diperlakukan semena-mena. Padahal semua data mulai dari peta blok sampai surat dari kepala desa setempat sudah dilengkapi mereka.

"Nama-nama ada setalah pembayaran nam tidak ada, data-data yang dipegang Tim mediasi ada, setelah tiba pembayaran nama-nam tidak ada. Tidak ada alasan Kita ingin Tahu apa alasan sampai nam kita tidak lagi tercatat disitu, "katanya.

Aziz Abide, setelah satu anggota Komisi D yang menerima mereka bersama-sama dengan Sam Hatapayo dan Seleh Wattiheluw berjanji kepada mereka akan memanggil Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku, Fenno Tahalele untuk menanyakan tentang hal ini.

Pemanggilan ini, kata Abide adalah bukti keseriusan DPRD untuk menyelesaikan masalah pengungsi karena dirinya mengira masalah pengungsi Buru telah terselesaikan.

"Data terakhir pengungsi dari Buru tinggal 300 KK yang belum diselesaikan. Di daftar 300 KK itu nama mereka ada. Ternyata sekarang mereka ada kongkalikong, makanya segera akan kita tindaklanjuti, menghubungi kepala dinas. sekarang saya hubungi Ibu Fenno tapi telpon kita tidak diangkat. mereka sudah 1 minggu disimi, yang menyuruh mereka kesini Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pulau Buru. Kasihan mereka, kita harus serius tangani, saya pikir selama ini sudah selesai," kata Abide.

Edy Maitimu setelah koordinator pengungsi tersebut, mengaku pembayaran BBR bagi pengungsi Buru telah dilakukan sebanyak dua tahap.

Tahap pertama ada 48 KK nama yang tercantung, setelah disortir oleh dinas sosial setempat yang diberikan BBR hanya 13 KK pengungsi. Sedangkan pembayaran tahap kedua, dari 55 KK pengungsi yang sudah memperoleh BBr sebanyak 28 KK sehinggadari 300 KK pengungsi Buru yang baru mendapatkan BBR hanya 41 KK saja, sedangkan 259 KK sisanya tidak mendapatkan kejelasan apakah akan memperoleh hak mereka ataukah menguap begitu saja.

"Kita stres kita tinggal di Namlea dengan beban moral. Kita sekarang hidup tidak mati juga tidak. Saya beserta rekan-rekan tidak minta banyak, hanyameminta bantuan dari DPRD untuk melihat hal ini. Kita bingun mau mengadu kepada siapa lagi karena disana sini kita ditolak kita tidak diberi kesempatan bicara lebih leluasa tentang hak-hak kami. Jadi kami minta supaya kalau boleh bisa selesai," ungkap Maitimu. (S-17)

Copyright © Siwalima Ambon
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/rumah3poka
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044