Suara Merdeka, Kamis, 05 April 2007
Kaget Jadi Target Teroris
SEMARANG-Mantan Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Prof Dr John
A Titaley dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jateng Moch Ismail, mengaku kaget
dan tidak menyangka bakal menjadi target yang akan dibunuh teroris. "Saya tidak
merasa jadi orang yang melakukan sesuatu yang pantas jadi target," kata John.
Guru besar yang juga mengajar di Pascasarjana Program Studi Sosiologi Agama
UKSW itu menuturkan, ia baru mendengar kabar tentang rencana penembakan
terhadapnya, Selasa (3/4), dari tayangan televisi.
Saat dihubungi Rabu (4/4) sore, pria yang akrab dipanggil JT itu mengaku baru tiba di
Bandara Internasional Cengkareng, Soekarno Hatta, Jakarta, dari Amerika. "Ini mau
terbang ke Semarang."
John menyampaikan, selama ini tidak ada sesuatu hal yang mencurigakan. Ancaman
secara langsung melalui telepon atau pesan singkat, juga tidak pernah ada. "Saya
tidak pernah merasa ada apa-apa. Biasa saja!" ucapnya.
Kajati Moch Ismail mengungkapkan hal serupa. Dia juga mengaku, selama ini tidak
pernah ada ancaman apa-apa.
Saat disinggung adanya kemungkinan dirinya menjadi target adalah karena menuntut
hukuman pidana yang tinggi terhadap para terdakwa teroris yang disidangkan di
wilayah hukum Pengadilan Negeri (PN) Semarang, ia mengatakan, ''Memang
tuntutannya tinggi-tinggi ya? Ya itu kan relatif. Ada yang menganggap itu tinggi, ada
juga yang tidak."
Pria yang sudah berkarir sebagai jaksa selama 30 tahun itu menuturkan, bila ada
yang tidak senang sehingga berkeinginan mencelakakannya, itu adalah hak mereka
dan sah-sah saja.
"Saya tak ada niat pribadi untuk menyakiti orang lain. Yang saya lakukan ini karena
tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Saya sih pasrah saja sama
Yang di Atas, namun tetap ikhtiar."
Atas terungkapnya kenyataan tersebut, Kajati menyatakan, hal itu sudah diprediksi.
Sehingga pihaknya terus berkoordinasi dengan satuan pengamanan eksternal.
"Tentu tidak perlu cerita-ceritalah, ada hal-hal yang tak perlu diceritakan. Yang jelas
antaraparat ini kan sudah lama berkoordinasi. Ya kalau sekarang, makin
dimantapkanlah."
Diperketat
Sementara itu Polres Salatiga siap memperketat pengamanan kampus Universitas
Kristen Satya Wacana (UKSW), menyusul terbongkarnya dokumen kelompok teroris
Abu Dujana yang akan membunuh mantan rektor John A Titaley.
Kapolres Salatiga AKBP Rahardjo di Salatiga, Rabu, mengatakan pihaknya sudah
melakukan koordinasi dengan Rektor UKSW Kris Herawan Timotius, dan meminta
supaya pengamanan di lingkungan kampus lebih ditingkatkan dengan
memaksimalkan kinerja satpam.
"Kendaraan yang keluar masuk kampus harus diperiksa dengan detektor dan segera
memasang CCTV di tempat-tempat yang dibutuhkan," katanya.
Polres menyiagakan personel untuk berpatroli di lingkungan kampus UKSW,
pengamanan khusus terhadap mantan rektor John, dan Rektor Kris Hermawan,
katanya.
Datangi Polres
Sementara itu, Istri John Titaley bersama Dosen Fakultas Hukum Alex Litay SH
mendatangi Polres Salatiga, Rabu (4/4) siang. Belum jelas pertemuan mereka dengan
Wakapolres Salatiga Kompol Subchan SIK.
Tetapi kalangan perwira di markas kepolisian itu menduga pertemuan tersebut juga
terkait rencana koordinasi dengan polisi soal pegamanan mantan Rektor John Titaley
setelah pulang dari Amerika.
Copyright© 1996-2004 SUARA MERDEKA
|