The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Suara Maluku


Suara Maluku, 24-Apr-2007

Modifikasi Baju Cele Untuk Konser Zeth Lekatompessy

Ricky Rumaruson, Harian Suara Maluku - Ambon

SEPERTI umumnya disainer tampil modis menjadi cirinya. Hal ini juga muncul dari penampilan disainer Nasional, Samuel Wattimena. Menggunakan jeans hitam, shirt hijau dengan gelang kulit coklat yang membalut di tangan kanannya dengan rambut dipotong pendek dia nampak modis.

Sedikit bicara dengan Ketua Panitia Konser Zeth Lekatompessy, Hellena de Lima Sarita dia terus mengamati puluhan siswa SMA 2 berlenggak lenggok menyerupai di cat walk, di Baileo Oikumene Sabtu (21/4). Sepuluh siswa akhirnya terpilih.

Baju Cele perlu ditamiplkan dan dinaikan derajatnya. Kalau selama ini baju Cele identik dengan ibi-ibu. Kali ini dengan sedikit modifikasi dan melalui konser derajatnya dan fungsinya dinaikan. Artinya baju Cele tidak spesifik hanya milik dan dipakai ibu-ibu tetapi juga dikalangan remaja dan anak muda.

Ini kata Samuel juga bagian dari kosentrasinya untuk mengangkat motif-motif di belahan Indonesia Timur yang kaya dan menarik.

Untuk Maluku sendiri sementara dia melirik motif dari Tanimbar yang aduhai cantiknya. Kain dan motif Tanimbar menurutnya, sangat indah namun karena publikasinya lemah sehingga orang luar tidak mengenalnya.

Selain Maluku daerah yang bakal digarapnya adalah Bali mewakili Indonesia Tengah dan Padang untuk bagian Barat.

Samuel mengaku belajar mendesain pakaian secara otodidak menegaskan, saat ini kosentrasinya untuk mengangkat kekayaan etnik yang ada di Maluku."Mengangkat kekayaan Maluku tidak cukup hanya dengan mengagung-agungkannya dengan kata-kata yang indah, tetapi perlu diwujudkan sehingga bertambah nilai.

Misalnya, untuk bidang disainer Maluku harus dapat menyumbangkan sesuatu. Sumbangan itu bisa dalam produk kancing yang unik, atau benangnya. Artinya walau produk lokal tetapi kualitas dan motifnya mendunia.

Samuel yang mulai mendiasi sejak tahun 1979 ketika masih duduk di kelas tiga SMA sekaligus menjuarai lomba disainer tingkat nasional pada usia 19 tahun saat ini warna putih yang sedang trend untuk dunia. Selain netral warna putih juga bagian dari kampanye pencegahan dari pemanasan global yang sedang melanda dunia akibat penggunaan alam yang keliru.

Warna putih ini juga cocok untuk orang Maluku yang tinggal di daerah laut dengan udara yang panas. Dia juga tidak menyetujui pendapat yang mengatakan orang Maluku tidak cocok untuk perawan atau perawati. "Justru dengan profil orang Maluku yang terlihat kekar dan berkulit coklat itulah modal dasar yang besar dan bisa terangkat, "jelasnya.

Profil maupun tirus orang Maluku dengan kulit coklat dengan bentuk tubuh yang atletis ditambah mata dan wajah yang tajam itu modal menjanjikan. Kelebihan itu sering tidak disadari sehingga dianggap biasa saja. Dia mencotohkan seleksi singkat yang dilakukan teradap puluhan siswi Kota Ambon Sabtu (21/4). "Meski baru tapi cara mereka berjalan tidak menjadi bahan tertawaan. Tinggal dipoles dan jadi," tegasnya mengingatkan.

Untuk mengangkat nama Maluku tidak saja harus menjadi penyanyi tetapi juga dapat diwujudkan sebagai disainer. Selain dirinya, disainer berdarah Maluku yang sudah malang melintang dan terkenal di tingkat Nasional maupun Internasional, Chossy Latu dan Oscar Lawalata dan sedang menanjak dua disainer muda lainnya yang juga orang Maluku.

Dalam mendisain dirinya tidak terlalu dipusingkan dengan trend mode dunia. Baginya itu tidak penting karena dari Indonesia banyak bahan yang dapat menaikan pamor Indonesia dimata Internasional.

"sudah waktunya penduduk Indonesia yang masuk lima besar dunia ini bertindak dan menentukan sikapnya karena mempunyai pengaruh besar dalam menentukan,"paparnya mengajak.

Namun untuk menjadi besar bukan dengan membalik telapak tangan. Untuk itu selain belajar secara formal juga secara otodidak itu sangat perlu. Dengan cara otodidak banyak hal yang akan diperoleh dan tidak terbatas. Ini yang membuat pengetahuan akan lebih banyak lagi. (SM)

Copyright © Suara Maluku
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/rumah3poka
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044