Suara Maluku, 05-Mei-2007
Aksi Peledakan Bom di Ambon Upaya Halangi Kunjungan
Presiden
Harian Suara Maluku - Ambon
AMBON- Aksi peledakan maupun teror bom yang kembali marak di Ambon
akhir-akhir ini, mendapat kencaman berbagai kalangan. Pasalnya, aksi peledakan
bom tersebut tidak hanya dilakukan di tempat umum seperti pasar atau pelabuhan,
namun yang terjadi terakhir belum lama ini, justru di halaman rumah ibadah, yakni di
Masjid Al-Fatah kawasan Waihaong.
Anggota DPRD Maluku asal Partai Demokrat, Ety Manduapessy mengecam keras
peristiwa peledakan bom di halaman Masjid Al-Fatah tersebut. Menurutnya, aksi
peledakan bom yang terjadi itu, bukan hanya yang terjadi di halaman Masjid Al-Fatah
melainkan juga pada beberapa lokasi lainnya, merupakan upaya untuk
mengahalang-halangi kunjungan Persiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang
dijadwalkan akan hadir di Ambon untuk menghadiri puncak peringatan Hari Keluaraga
Nasional (Harganas) bulan Juni mendatang.
"Ini merupakan gerakan yang merusak opini dunia Internasional terhadap Maluku, dan
bagi saya juga ini merupakan gerakan untuk mencederai pemerintahan Presiden SBY
sebagai orang Demokrat,"katanya.
Karenanya, sebagai oarang Demokrat, Manduapessy mengecam keras berbagai
peristiwa peledakan bom tersebut, dan meminta aparat keamanan untuk serius
menanganinya serta harus bisa menangkap orang-orang yang ingin merusak situasi
keamanan di Maluku.
Menurutnya, granat yang meledak di halaman Masjid Al-Fatah, patut dipertanyakan,
kalau itu dilakukan oleh masyarakat dari mana mereka memperoleh granat.
"Ini harus, harus ditelusuri sampai tuntas oleh aparat keamanan. Granat itu diperoleh
masyarakat dari mana, atau mereka belajar buat granat dari mana. Semuanya harus
bisa diungkapkan oleh aparat keamanan. Hal seperti ini tak bisa dibiarkan
terus,"tegasnya.
Banyak hal menurutnya, yang patut disesali akibat adanya aksi peledakan bom
tersebut, karena selain merusak citra Maluku sebagai daerah yang sudah aman, Juga
mengahalangi datangnya infestor yang ingin menanamkan modal mereka di daerah
ini.
"Gara-gara peristiwa ini kan akhirnya para investor yang mau datang ke Maluku,
semuanya jadi takut masuk. hal ini kan sangat merugikan daerah,"tandasnya.
Sebagaimana diberitakan koran ini kemarin, akibat ledakan-ledakan bom yang terjadi,
juga mengakibatkan Pemerintah Australia mengeluarkan warning bagi warganya
untuk tidak berkunjung ke Maluku, yang akhirnya berimbas batalnya sejumlah
kegiatan pelatihan yang akan digelar oleh Badan Diklat Provinsi Maluku yang berkerja
sama dengan Pemerintahan Australia. (SM-07)
Copyright © Suara Maluku
|