The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Suara Maluku


Suara Maluku, 29-Mar-2007

Bawaskot dan DPRD Diminta Teliti dana Sampah di Dinas Kebersihan Kota Ambon

Harian Suara Maluku - Ambon

Ambon- Badan Pengwasan Kota Ambon (Bawaskot) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon diminta menaruh perhatian dan penelitian lebih dalam terkait dengan penggunaan dana dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kota Ambon tahun 2007. Pasalnya, dana tersebut, diduga tidak jelas penggunaanya.

Kepada koran ini kemarin di Ambon, salah sutu tokoh masyarakat daerah ini, Bartholumeus Diaz ST kemukakan, APBD Ambon yang diperuntukan untuk sektor kebersihan pada Dinas Tata Kota kebersihan, dan Pengendalian Dampak Lingkungan dianggarkan sebesar Rp 7 Milyar lebih.

Memang diakui, dana sebesar itu, dirasa belumlah cukup untuk penanganan sampah di daerah ini, mengingat volume sampah dengan armada yang ada saat ini belum sebanding pada tiap harinya, begitu juga untuk penanganan peningkatan upah pekerja sampah agar lebih memadai.

Namun ada satu keprihatinan yang mendalam ketika dana itu akan digunakan, khususnya untuk biaya bensin dan solar bagi kendaraan operasional sampah. Kenapa? Karna jumlah mobil sampah Pemkot tidak jelas berapa yang di alokasikan dalam APBD tahun ini.

Dalam APBD, untuk biaya bahan bakar minyak (solar dan bensin) dianggarkan untuk 14 buah mobil pick up dan 23 buah mobil dump truck, padahal jumlah mobil sampah yang saat ini beroperasi hanya terdiri dari 10 buah mobil pick up dan 18 buah mobil dump truck.

Dengan realitas ini, kata Diaz, maka jelas terlihat bahwa ada upaya mark up jumlah mobil sampah yang tujuannya untuk memperoleh kelebihan dari biaya bensin dan solar itu sendiri.

"jadi ada kelebihan atau ada mobil fiktif yang terlanjur di anggarkan dalam APBD yakni 4 buah mobil pick up dan 5 buah mobil dump truck,"ungkapnya.

Dengan perhitungan matematis dalam tiap tahunnya, maka kelebihan 4 mobil pick up yang dalam APBD di anggarkan biaya bensin 4 X liter X 365 hari X Rp 4500 jumlahnya mencapai Rp 229.950.000, sementara kelebihan dana untuk 5 buah dump truck yakni 5 X 35 liter X 365 hari X Rp 4300 jumlahnya mencapai Rp 274.662.500, dengan demikian jumlah biaya yang sebenarnya tidak perlu adalah Rp 504.612.500."Dan ini jelas pemerintah yang dirugikan,"tegasnya.

Disampaikannya ketidakjelasan biaya operasional khusus untuk BBM pada institusi tersebut bukan baru saja terjadi pada tahun ini saja, namun indikasi tersebut juga sudah terlihat pada tahun-tahun sebelumnya."Andai saja Rp 500 juta lebih itu dapat dikelola dengan baik untuk upah pekerja sampah, maka kehidupan mereka akan lebih baik,"Akunya.

Disampaikan pula, indikasi yang tersebut, mungkian juga bisa terjadi pada pada item-item lain pada kegiatan yang sama, sebab bisa saja terjadi upah pekerja sampah yang dibayarkan tidak sesuai jumlah pekerja, atau mungkin saja mobil sampah dengan jarak angkut yang berbeda juga diberikan biaya BBM yang berbeda pula.

"Ya mungkin juga biaya suku cadang dan perawatan mobil sampah yang tidak sesuai dengan kondisi yang nyata, sebab ditemukan, mobil yang rusak dan yang sementara beroperasi selalu dibiayai operasionalnya setiap tahun,"papar Diaz. (SM-06)

Copyright © Suara Maluku
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/rumah3poka
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044