SUARA PEMBARUAN DAILY, 7 Maret 2007
Musisi Jazz Asal Belanda Manggung di Ambon
[AMBON] Musisi dan penyanyi jazz Belanda berdarah Maluku Maurice Rugebregt
akan bakal manggung di Taman Budaya Karang Panjang Ra- bu (7/3) malam
menda-tang. Direktur Lembaga Antar Iman Jacky Manuputty yang mengurus
kedatangan Maurice Rugebregt dan band Sioh Maluku ke Ambon.
Manuputty mengatakan kedatangan mereka dari Jakarta ke Ambon difasilitasi
Erasmus Huis dan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta. Penonton tidak dipungut
biaya.
Ketika pengumuman tersebut disampaikan ke publik, tiket gratis Maurice sebanyak
500 500 lembar.
"Kini panitia menambah 350 tiket, selebihnya rencana gedung yang dipakai untuk
manggung tidak lagi dapat menampung karena kapasitas yang hanya 850 orang," ujar
Manuputty yang ditemui Pembaruan di kantornya Senin (5/3).
Maurice akan tampil bersama sejumlah musisi jazz asal Belanda antara lain: Julia
Lo'ko (vokal), Bob Wijnen (piano), Han Slinger (bas), Udo Demant (dram dan perkusi),
Norman Pattiwael (perkusi dan tifa), dan Debbie Helaha (vokal).
Usia 12 Tahun
Maurice Rugebregt adalah artis kelahiran Belanda 1969. Rugebregt mengikuti kursus
gitar pertama- nya pada usia 12 tahun. Saat remaja, Maurice mengagumi penyanyi
jazz Miles Davis, Cannonball Adderley dan terutama Wes Montgomery.
Maurice belajar gitar di Conservatory of Rotterdam. Dia sempat berguru pada Klaus
Flenter, Ben de Bruijn dan gitaris jazz Amerika Joe Pass.
Pada tahun 1994, Maurice berangkat ke New York untuk belajar pada pemain gitar
yang sudah mapan seperti Jim Hall, Peter Bernstein dan Peter Leitch. Setahun
kemudian, dia sudah menjadi pemusik handal yang tampil di Conservatory of
Rotterdam tahun 1995.
Ia bermain dan merekam album bersama kelompok trionya Ltd Edition (finalis pada
Jazz Hoeilaart Contest di Belgium), Boptale Trio (juara Dordtse Jazz Price) dan the
Mijke Loeven Band (North Sea Jazz Festival).
Gitaris Flamenco
Maurice juga bermain musik dengan Bob Brookmeyer, Benjamin Herman, Bert van
den Brink, the Skymasters dan juga para penyanyi Jazz seperti Josee Koning, Lilian
Vieira and Ana Beck. Salah satu muridnya yang menjadi terkenal adalah gitaris
flamenco Paco Pena.
Maurice dan Sioh Maluku sudah pernah merilis album berjudul Nostalgia for The
Moluccas, dalam album ini Maurice antara lain menyanyikan secara apik lagu Ambon
yang terkenal Saule dan beberapa lagu Ambon lainnya.
Sioh Maluku sendiri merupakan grup yang terdiri dari musisi berdarah Maluku, Jerman
dan Belanda. Album solo Maurice pertama adalah Sioh Maluku, yang diproduksi oleh
Radio Nederland Wereldomroep dan dikeluarkan oleh Munich Records pada tahun
2003.
Group ini pernah show dalam berbagai pentas di Belanda seperti di Sail Amsterdam
(2005), East of Eastern (2005), Barend dan Van Dorp live TV (2004), Dunya Festival
(2004), Jazz in Duketown (2003), Wereldmuseum Rotterdam (2003), dan Pasar
Malam Besar (2003). [VL/U-5]
Last modified: 7/3/07
|