SUARA PEMBARUAN DAILY, 16 April 2007
Bom di Poso, Pelakunya Kelompok Lama
[PALU] Pelaku peledakan bom di dua lokasi di Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten
Poso, Sabtu (14/4) malam, diduga masih berasal dari kelompok lama. Bahkan diduga
pelaku memiliki jaringan kelompok teroris Abu Dujana.
Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Brigjen Pol Badrodin Haiti mengatakan kelompok
lama itu adalah kelompok yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Polri di Poso
dan masih diburu polisi. "Kita menduga pelakunya masih kelompok lama yang belum
tertangkap polisi dan ini memberikan sinyal bahwa mereka masih di Poso," kata
Badrodin menjawab pers, Senin (16/4) di Palu.
Sampai saat ini dari 29 yang masuk DPO yang ditetapkan Polri di Poso, baru 19
yang tertangkap. Sisanya 10 orang masih dalam perburuan polisi. Diduga sebagian
masih bersembunyi di Poso dan sebagian lagi sudah lari ke Pulau Jawa dan
Sumatera.
Para pelaku yang masuk DPO itu ternyata memiliki banyak pendukung. Menurut
penyelidikan polisi, sekitar 200 warga di Poso Kota menjadi pendukung setiap
kelompok DPO tersebut dan diduga mereka aktif bergerak dan merencanakan
aksi-aksi kekerasan di daerah itu.
Ledakan bom Sabtu malam di Poso terjadi di dua lokasi, yakni di depan Puskesmas
Kelurahan Mapane Poso Pesisir dan bom kedua di halaman rumah Yohanes Padiaro
(73) di Kelurahan Kasigunco, Poso Pesisir sekitar 15 km dari Kota Poso.
Bom paling keras adalah yang meledak di halaman rumah Yohanis. Kendati tidak ada
kerusakan berarti, namun di lokasi ledakan ditemukan serpihan-serpihan bom, di
antaranya potongan pipa paralon ukuran cm yang diduga menjadi chasing bom, 5
buah paku ukuran 8 cm, serta lakban warna krem yang diduga dipakai melilit cashing
bom. Sedangkan bom yang meledak di depan Puskesmas Mapane, tidak ditemukan
serpihan dan diduga bom hampa. [128]
Last modified: 16/4/07
|