SUARA PEMBARUAN DAILY, 20 Maret 2007
Diduga Jaringan Teroris Abu Dujana, Polda DIY Lumpuhkan Satu
Orang
[YOGYAKARTA] Satu dari empat orang yang diduga sebagai kelompok teroris Abu
Dujana dilumpuhkan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polda DIY, setelah
terjadi baku tembak antara petugas dan empat orang tersangka pada Selasa (20/3)
petang di Jalan Lingkar Utara Maguwoharjo, Sleman.
Kapolda DIY, Brigjen Pol RAR Harry Anwar di tempat kejadian perkara (TKP)
membenarkan bahwa timnya melumpuhkan satu orang, sedang yang tiga masih
buron. "Ada barang bukti yang diamankan petugas, satu dos yang diduga bom rakitan
dan tiga unit kendaraan roda dua. Semua diamankan di Markas Gegana Brimob,
Baciro Yogya," katanya.
Tiga kendaraan tersebut bernomor polisi AD 4833 MT (Honda Win), AD 3701 AT
(Honda Supra) dan H 3219 ZH (Honda Supra X).
Harry memaparkan, tersangka terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas petugas,
karena ketika terjadi pengejaran, tersangka lebih dulu melancarkan tembakan kepada
petugas. "Satu terjatuh dan langsung kita amankan. Tetapi identitasnya belum bisa
kami beritahukan," ucapnya.
Pesan Misterius
Sementara itu, pada Senin (19/3) lalu, pada pukul 19.49 WIB, pesan misterius
disampaikan oleh orang tak dikenal melalui situs milik Pemda DIY, yakni
http://www.pemda-diy.go.id. Pesan itu berbunyi: 'Ini peringatan serius, kami akan
BOM tempat-tempat seperti diskotek, target sementara: HUGOS, TJ, TC, JJ, Tropis,
Embassy, Q Club, Liquid, BOSHE, silakan tunggu tanggal mainnya & jgn pernah
datang ke tempat tsb kalo Anda ingin selamat...!!!'
Dihubungi secara terpisah, Kepala Operasional Polda DIY, Kombes Simson
membenarkan, bahwa Polda mendapat laporan tersebut dari Pemda DIY pada Selasa
dan saat ini bersama tim dari Pemda, Polda sedang melacak si pengirim pesan
tersebut. "Ya kita punya ahli-ahli teknologi andal, pasti bisa terlacak," ujarnya.
Kepala Humas pada Kantor Badan Informasi Daerah (BID) Provinsi DIY, Alex Sam-
suri, menjelaskan, ancaman itu baru diketahui pada Selasa siang setelah ada
informasi dari masyarakat. Ancaman itu memang sulit dibuktikan, tetapi kasus ini
tetap saja teror yang membuat masyarakat khawatir.
Alex menyatakan, dalam website itu memang pengelola menyediakan ruang bagi
masyarakat untuk menyampaikan ide, kritik dan masukan. Namun mestinya,
masyarakat harus bertanggung jawab dalam menyampaikan masukannya ke website
itu.
Menanggapi hal itu, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, terlepas dari benar
atau tidak, ancaman tersebut merupakan sebuah kesengajaan untuk membuat
masyarakat gelisah. Sultan menyatakan, sudah meminta polisi untuk menindaklanjuti
dan mengidentifikasinya.
"Saya minta bantuan aparat untuk mencoba mewaspadai, mengidentifikasi
menyangkut apa yang ditulis di website itu. Saya tidak tahu itu benar atau tidak, tapi
sudah menjadi tanggung jawab aparat keamanan untuk mengidentifikasi, karena ini
sudah membuat warga resah," tegas Sultan. [152]
Last modified: 20/3/07
|