The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 27 Juni 2007

Wawancara dengan Kapolri (2-Habis)
Tetap Mewaspadai Noordin M Top

Setelah memberi penjelasan secara umum tentang terorisme, Kapolri Jenderal Pol Sutanto pun berbicara tentang para teroris, seperti Abu Dujana, Zarkasih, dan Noordin M Top dan tak ketinggalan mengungkapkan peran anak buahnya dalam upaya pemberantasan terorisme, termasuk kehidupan pribadi mereka.

Beberapa besar pengaruh Abu Dujana dan Zarkasih di organisasi mereka?

Dari berbagai kasus yang terjadi di Indonesia, Abu Dujana berperan. Misalnya, bom Bali, lalu bom di Poso, itu sangat nyata sekali dia mengatur supaya bahan peledak didistribusikan ke tempat-tempat yang dia perintahkan. Mereka ini jugalah yang mengatur pelatihan-pelatihan, sehingga di sinilah terlihat peran Abu Dujana sebagai panglima perang (sayap militer) Jamaah Islamiyah. Artinya, dia inilah yang mengatur strategi operasional di lapangan. Kalau Zarkasih, tingkatannya di atas Abu Dujana, yaitu sebagai amir. Jadi berkaitan dengan pengambilan kebijakan, sebab posisi amir yang menentukan di situ.

Apa tanggapan Kapolri tentang pernyataan Tim Pembela Muslim (TPM) yang menyebutkan bahwa nama Zarkasih tidak dikenal dan nama ini rekayasa Polri?

Begini, waktu Bom Bali I, waktu muncul nama Dr Azahari, dituduhkan juga bahwa Polri yang merekayasa. Demikian juga waktu Dr Azahari tertembak di Batu Malang (November 2004), itu pun dianggap sebagai rekayasa Polri. Tapi kan, akhirnya semua terbukti bahwa temuan Polri itu memang benar.

Polisi bekerja berdasarkan hukum. Tentu yang kami kumpulkan adalah fakta-fakta hukum. Kalau dituduh sebagai sebuah rekayasa, tidak mungkin semuanya ini bisa diajukan ke proses persidangan. Kita buktikan bahwa dalam penanganan masalah terorisme, kasusnya bisa diajukan ke proses persidangan. Kita buktikan semua kasus teror itu secara hukum dalam proses persidangan. Tentu ini merupakan hasil dari kerja keras anggota-anggota kami di lapangan, untuk bisa membuktikan bahwa memang ada tindakan teror dan dicegah agar jangan terjadi lagi.

Bagaimana penilaian Anda terhadap bawahan yang terjun langsung menumpas teroris di lapangan?

Saya sangat bangga pada mereka. Mereka bekerja tidak mengenal batas waktu, sudah bertahun-tahun bekerja keras memburu para pelaku teror. Semua yang mereka jalani penuh risiko. Lalu dari sisi kemanusiaannya dan kehidupan pribadi mereka.

Ada yang saat istrinya melahirkan, dia tidak bisa mendampingi. Ada yang sampai istrinya minta bercerai, karena suaminya tidak pernah pulang. Saya tidak perlu menyebutkannya satu per satu, tapi banyak masalah yang terjadi dalam kehidupan pribadi para anggota kami. Masyarakat tidak tahu, tapi kegetiran hidup itu mereka hadapi dengan tabah demi menjalankan tugas.

Apakah Bapak memberi perhatian khusus kepada mereka?

Kami tentu memberikan reward kepada mereka, khususnya Tim Satgas Bom. Tapi kami tidak perlu mengumumkannya keluar. Sebab, kita ini tidak bisa memerangi terorisme dengan ingar-bingar. Lalu, walaupun berhasil menangkap, Polri tidak ingin membanggakan diri. Kami lebih baik tetap diam, namun serius untuk terus melanjutkan upaya memerangi terorisme. Tidak akan ada hasil atau untungnya, jika dalam memerangi terorisme, penuh dengan keingarbingaran, apalagi menantang secara terbuka. Polri berusaha menempuh cara-cara yang sejuk, misalnya mengimbau para pelaku teror ini agar tidak mengulangi perbuatannya.

Soal anggapan bahwa penangkapan ini bukan wewenang Polri, tetapi intelijen, bagaimana menurut Kapolri?

Begini, terorisme ini kan pelanggaran hukum terhadap kemanusiaan yang mengancam jiwa seseorang dan ini diatur dalam undang-undang kita. Karena hal ini termasuk dalam upaya penegakan hukum, maka merupakan tugas kepolisian. Polri bergerak dalam koridor hukum tadi. Siapa pun pelanggar hukumnya dan apa pun kejahatannya, Polri tetap akan menangani secara konsisten.

Noordin M Top masih berkeliaran, bagaimana Polri mengejarnya?

Tentu, Polri akan tetap waspada, jangan sampai under estimate. Sekecil apa pun teror itu, bila disertai dengan aksi peledakan-peledakan bom, tentu itu sangat membahayakan keselamatan jiwa kita. Kita semua harus sama-sama waspada. Masyarakat juga tetap kami imbau untuk memberikan informasi-informasi kepada pihak Kepolisian, jika saja ada yang mengetahui keberadaan dari para pelaku teror ini. [Y-3]


Last modified: 27/6/07
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/rumah3poka
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044