|
Di sini aku pulang
tempat bersekolah dan dibesarkan
lewat Paciang Speedy
terus ke Durian Sebatang
seniuanya kim terasa kecil
mengimbau rindu
dan kenangan.
Di sini anak belasan tahun
mulai mengenal cinta dan ilmu
pengorbanan ayah clan emak
keakraban teman dan pergelutan
detik itu mengambang bagai mimpi
sewaktu kulewati kota kecilku ini.
Sesaat tiba di muka sekolah
telah lama kutinggalkan
kini sudah berubah
terasa sepi
suara guru yang memberikan markah
pada pangkat pertama
buat si anak desa
dan ayahku tak berkata bangga.
Di sinilah anak desa
mengenal dunia
di kota kecilnya
Padang Speedy
dan Durian Sebatang
meski berubah pandangan
mengimbau rindu dan kenangan,
sayang!
|