Malam Pesara dalam Kenangan

   
 

Saudara teman setaman

Di bawah neon dan kerlipan bintang-bintang malam bernama
'Malam Pesara Dalam Kenangan' ini
Kita ketemukan siliran pohon bayu dan beringin
Yang perdunya telah mengenal nasi merdeka dan dukalara
Panahan pancaran tertikam mentari
Sungai jernih mengalir air gunungan
Kerikil tajam menimpal jeram
Bagaikan kerdipan kandil membakar diri
Engkau tiupkan harga diri generasi
Semoga tumbuh merecup
Barisan kesatuan abadi yang bara genggamannya
Di bawah kibaran panji-panji merdeka.

Guru pemimpin zaman, pengembara setia, penunjang sejarah bangsa
dan penaksir yang bijak suara dan kacamatanya
Matamu menatap kilauan keagungan Ilahl Alam maknawi dan realiti
Telingamu peka dengan gemercik ombak landaian pantai
Tanganmu menjangkau bintang-bintang di taslk awan
Mempelajari bahasa merdeka dan perjuangan
Tanpa renti atau titik-titik noktah berkaki.

Saudara pencetus kasih sayang dan kebudimanan sejati,

Suaramu ombak dan deru kemerdekaan
Mengalir bagaikan lembutnya baldu
Dan desaunya ombak di pesisiran
Di kota dan desa pingitan
Dan masyarakat adalah tanah berpayung dan berpijaknya
Mengatur persekitaran, memudahkan kepayahan
yang menganehkan dari kelaziman.

Perlukah aku melupakan ban mawar merah
Gemercik air gunungan
Laut dan camar
Senja sendu yang mengimbau ini?
Alangkah payah dan gellsahnya aku
Melupakan profession ini!

Saudara teman tersayang,

Sewaktu-waktu kita sedang lena, tenang dipeluk kerinduan
Cucu-cucu menggamit dan mengimbau lara
Kupu-kupu berkejaran menyambut senja keteduhan perdunya
Ketika masih kedinginan pagi
Atau senja malam menanti
Malam dengan kilauan kandil membakar diri
Nyalakanlah obor dan laut cinta perjuanganmu
Kerana bakti sucimu, harum mewangi dan abadi.

   
 
Hanapiah Sudin
28 Ogos 1986
 

tutup