kucari kalimat terakhir dari perjalanan ini
kotaku, lalu aku semakin dewasa mengatakannya
dengan keyakinan. engkaulah kotaku
yang kusinggahi dan kutemui keasingan
dengan siang berwajah malam
dan segalanya sendirian.
kotaku,
aku tidak lagi memimpin kerikil batumu
tapi yang kupimpin adalah hatiku
di bawah basah angin kudamparkan wajahku
ke dunia luas lag terbuka
dan kulihat semuanya, semuanya
bagai pahlwan yang kehilangan medannya.
kotaku,
dalam rakus arusmu
kau menapak usai.
dan bukakan, bukakan dirimu
kotaku.
|