di lorong-lorong
itu
engkau bersorak
megusung maruah yang lesu
mengibarkan harapan
...yang layu
di jalan-jalan itu
engkau berarak-arak
melontarkan azam yang malap
menyalakan semangat
...terpadam
di lorong-lorong itu
engkau akan terus bersorak
moga maruah yang lesu nyawa ditiupkan
azam yang malap
sinar dititipkan
tetapi...
sudah berdekad-dekad
engkau di lorong-lorong itu
di jalan-jalan itu
...mencari maruah yang hilang
di hujung, mungkin...
tetapi...
aku rasa
engkau harus pulang ke pangkal
Ia tertinggal... |