Firewall
Firewall
merupakan sebuah perangkat yang diletakkan antara Internet dengan jaringan
internal Informasi
yang keluar atau masuk harus melalui firewall ini.Tujuan utama dari firewall
adalah untuk menjaga (prevent) agar akses (ke dalam maupun ke luar) dari
orang yang tidak berwenang (unauthorized access) tidak dapat
dilakukan. Konfigurasi dari firewall bergantung kepada kebijaksanaan (policy)
dari organisasi yang bersangkutan, yang dapat dibagi menjadi dua jenis:
-
apa2 yang tidak diperbolehkan secara eksplisit dianggap tidak diperbolehkan (prohibitted)
-
apa2 yang tidak dilarang secara eksplisit dianggap diperbolehkan (permitted)
Firewall
bekerja dengan mengamati paket IP (Internet Protocol) yang melewatinya.
Berdasarkan konfigurasi dari firewall maka akses dapat diatur berdasarkan IP
address, port, dan arah informasi. Detail dari konfigurasi bergantung kepada
masing-masing firewall. Firewall dapat berupa sebuah perangkat keras yang sudah
dilengkapi dengan perangkat lunak tertentu, sehingga pemakai (administrator)
tinggal melakukan konfigurasi dari firewall tersebut. Firewall juga dapat berupa
perangkat lunak yang ditambahkan kepada sebuah server (baik UNIX maupun Windows
NT), yang
dikonfigurasi menjadi firewall. Dalam hal ini, sebetulnya perangkat komputer
dengan prosesor Intel 80486 sudah cukup untuk menjadi firewall yang sederhana.
Firewall
biasanya melakukan dua fungsi; fungsi (IP) filtering dan fungsi proxy. Keduanya
dapat dilakukan pada sebuah perangkat komputer (device) atau dilakukan secara
terpisah.
Firewall Implementations
Teknologi
firewall umunya mempunyai 5 jenis implementasi yang berubah menurut perkembangan
teknologi jaringan /internet. Implementasi firewall umum adalah seperti berikut:
- Packet filter
firewalls
- Circuit level
firewalls
- Application
level firewalls with proxies
- Dynamic packet
filter firewalls
- Kernel Proxy
firewalls
Packet Filter Firewalls
Firewall ini
adalah yang terawal digunakan. Ia bertugas mengawal aksess di tingkat
transport layer. Setiap packet atau data yang melalui jaringan/internet
akan di analisa dan dibandingkan dengan policy atau rules yang ditetapkan oleh
administrator sewaktu koneksi masuk atau keluar dari jaringan/internet. Contoh
policy di bawah implementasi ini adalah seperti di tabel berikut:
Rule
# |
Interface |
Protocol |
Source
Port |
IP
Destination |
Destination
Port |
1 |
Internal |
TCP |
10.106.2.* |
* |
80 |
2 |
Internal |
UDP |
10.106.2.* |
* |
69 |
3 |
External |
TCP |
* |
10.106.2.2 |
80 |
- Tanda asterisk *
menunjukkan wildcard yaitu semua IP yang sah dari 0-255.
- Rule 1
mengijinkan koneksi TCP lokal yang bermula dari IP 10.106.2.0 - 255 membuat
koneksi ke mana dan dari mana IP melalui port 80 yang umumnya bagi fasilitas
web.
- Rule 2
mengijinkan koneksi UDP local yang bermula dari IP 10.106.2.0 - 255 membuat
koneksi ke mana dan dari mana IP melalui port 69 yaitu bagi fasilitas TFTP.
- Rule 3
mengijinkan koneksi TCP luar ke mana dan dari mana IP untuk berkomunikasi dengan
IP lokal 10.106.2.2 melalui port 80 yang mungkin adalah web server dari suatu
organisasi tertentu.
Selain kombinasi
policy di atas, tidak ada koneksi lain yang dibenarkan.
Kelebihan Packet filter :
- Komputer2 bawah
jaringan/internet ini tidak memerlukan configurasi khusus. Semua proses filter
ini dilakukan oleh firewall server atau gateway dalam jaringan/internet.
- Teknik ini
bagus karena hanya memerlukan bilangan kecil penilaian packet dilakukan.
Kekurangan packet filter :
- Firewall ini
tidak mempunyai page caching. Page caching adalah sejenis servis yang
membolehkan komputer share cache atau pemakaian cache bersama.
- Packet filter
hanya bekerja di tingkat transport layer. Tidak dapat mengenali command di
tingkat application layer yang memungkinkan command tertentu tidak dapat
berfungsi walaupun protokol tersebut dibenarkan oleh firewall policy.
- Packet filter
tidak dapat menghindari koneksi dari firewall server. Ia hanya mengawasi
jaringan/internet, tetapi tidak dirinya sendiri. Ini memungkinkan firewall
server dimasuki hacker.
Di bawah sistem
Windows NT, pengguna personal boleh menetapkan policy packet filter ini dengan
menambah MS Loopback Adapter dalam network di Control Panel. Kemudian masukkan
IP address lokal ke komputer serta tetapkan packet filter rules seperti contoh
di atas di bahagian security.
Circuit Level Firewalls
Circuit level
firewall berfungsi sebagai referee. Ia mengandaikan setiap packet data yang
melalui firewall adalah satu connection request atau data yang dipindahkan
melalui koneksi antara client dan server. Sebagai referee, ia akan memastikan 3
way handshake TCP yang berlaku semasa pemindahan data itu sah atau tidak. Kalau
tidak, koneksi tersebut akan diputuskan.
Bagi setiap
koneksi yang berlaku melalui firewall, sebuah jadwal koneksi sah akan diwujudkan
termasuk current session state dan sequence information. Dengan perintah ini
firewall akan dapat menentukan apakah sesuatu host tersebut coba untuk merampas
sebuah session dengan meletakkan data miliknya atau packet ke dalam sebuah
network stream. Kalau firewall gagal mensahkan validitas sebuah koneksi, ia akan
memutuskan koneksi dan data dalam sessi tersebut akan dikeluarkan dari jadwal.
Kelebihan sistem firewall ini adalah:
- Teliti dalam
mengendalikan data trafic
- Koneksi dapat
dihalang dari semua jaringan/internet atau dari sebuah host secara spesifik
- Network address
translation dapat diimplementasi untuk mempertahankan skim alamat network lokal.
Kekurangannya :
- Ia tidak
mendukung koneksi dari protokol selain TCP. UDP misalnya adalah connectionless
protocol yang tidak dapat didukung oleh firewall ini.
- Agak susah
menguji firewall ini kecuali diimplementasi langsung dari host yang sebenarnya.
- Tidak
menggunakan web page caching.
Application Level Firewall with Proxies
Firewall ini
menilai data di tingkat applikasi
sebelum mengijinkan sebuah koneksi berlaku antara dua host. Perintah yang
dinilai termasuklah connection state dan sequencing information, user passwords
dan jenis servis yang diminta.
Firewall ini
umumnya meliputi servis proxy yaitu servis yang menjadi perantara di antara dua
buah host. Ia memerlukan sebuah proxy server yang menawarkan fasilitas proxy
yang mengijinkan koneksi di tingkat applikasi
di buat oleh client menerusi port tertentu di proxy server tersebut.
Apabila sebuah
client menetapkan konfigurasi proxy, setiap koneksi membangkitkan jenis servis
yang di kombinasikan di atas akan dibuat melalui proxy. Proxy server akan
menerima request dari clientnya dan
membandingkan dengan rules yang telah ditetapkan di proxy tersebut. Seandainya
permintaan itu sah atau memenuhi kriteria rules-nya, ia akan menyambung
permintaan client-nya ke host yang diminta bagi pihak client.Kemudian akan
forward data yang diminta tersebut kepada client. Melalui cara ini, sebuah
client sebenarnya tidak bersambung secara terus kepada host yang dimaksudkannya.
Konsep ini juga digunakan bagi anonymous proxy service yang dibahas di sub-bab terdahulu. Bagaimanapun ia tidak ditetapkan secara terus pada browser seperti contoh di atas karena ia adalah terbuka melalui servis web.
Jenis2 service
yang ditawarkan di bawah proxy server ialah telnet, FTP, HTTP, HTTPS, NNTP,
Gopher, Socks, WAIS, POP3, SMTP, IMAP dan Real Audio.
Kelebihan menggunakan firewall ini adalah :
- Menyembunyikan
IP Address local sebuah jaringan
- Memperbolehkan
akses atas servis proxy di tingkat applikasi seperti HTTP dan FTP.
- Setiap
komunikasi yang dibenarkan dari LAN
perlu melalui servis proxy di firewall dan menghadang komunikasi yang
berbahaya dari dalam.
- Penetapan proxy
dapat dibuat tingkat applikasi yang mana diteruskan ke client.
- Proxy service
dapat merekam setiap transaksi atau
komunikasi secara terperinci.
- Dapat
ditetapkan untuk route ke sebuah server spesifik tanpa membedakan
identitas hostname dan IP
Address.
Kekurangan sistem firewall adalah :
- Servis proxy
ini ditawarkan pada port tertentu saja menurut jenis servis yang digunakan.
- Terdapat
performance delay yang melambatkan penerimaan data ke client karena terdapat 2
jenis proses yang berlaku, di server proxy dan applikasi client.
- Apabila kita
memasukkan protokol baru, harus men-set proxy yang specifik.
- Client terpaksa
menetapkan konfigurasi secara manual pada host masing2 sebelum menggunakan
proxy.
- Sebahagian
proxy memerlukan aksess terdaftar yang perlu disahkan setiap kali membuat
koneksi. Makin lambat lagi proses koneksi.
Dynamic Packet Filter Firewall
Firewall ini
adalah versi baru yang merupakan kombinasi application level firewall dan packet
filter firewall. Ia mengijinkan security firewall di buat secara on-the-fly.
Teknologi firewall ini turut mendukung protokol UDP yang sebelumnya tidak
didukung oleh kebanyakkan firewall karena sifatnya yang connectionless.
Kernel Proxy Firewall
Firewall ini diimplementasi ditingkat kernel sebuah OS. Bila sesuatu request dibuat diterima oleh firewall ini, TCP/IP stack baru akan dibuat secara on-the-fly. Stack ini mengandung protokol proxy yang diperlukan untuk sesuatu koneksi. Mengijinkan tambahan rule baru diimplementasi yang akan menilai transmisi data.Begitu data dipindahkan ke tingkat network stack, network packet tersebut akan dapat diperiksa dan diperiksa ulang lagi di setiap tingkat . Jika sembarang rules tidak dipatuhi di tingkat -tingkat ini, packet data tersebut akan diabaikan.