The story from MINAHASA, north Sulawesi

Retold by Satoto Kusasi

 

GREEDY HERON

 

Longtime ago, at one place, there was a lake that was full of gold fish. 

 

 All of the fish need oxygen for breathing.

Now, the lake was no more sufficient to supply oxygen for those fish, because there were too many gold fish over there.

 

“We need a new lake for living,” said one of fish.    “Yes, we must move to the other lake,” said the other. 

 

“But how to move ” said the chief of fish, “ you know that we can’t walk or fly”

 

So, they discussed the situation of their lake and their home.

 

A heron heard the discussion.  Heron is a big bird with long leg and eating fish for his living.

 

Heron said to all members group of gold fish: “Hallo … May I come in “ politely.

“ Do you want to move to the other lake, so I will help you taking one by one to the other lake, do you agree?”

 

“Are you sure, but what kind of lake?

 

“ If you agree, I will start taking one of you as delegation to see the situation of the other lake and of course I will take it return to you.   And then you can ask what kind of lake that will be a new place for you”

 

“Agree” said the chief of gold fish.

 

Then, the heron started doing his job.  After a while it returned to them with the delegation.

 

“Yes it is a beautiful place that I have never seen before, with cool and fresh water, so let us move”, said the delegation.

The chief was satisfied by the report “heron, we are grateful for your helping, we agree to move.   Now do it” it said

 

“So, I will work hard from now on”

Heron started working to take gold fish one by one.   But fish was taken up to top of big tree; it’s nest, and then it was eaten.

 

Day by day heron work hard until no more gold fish left in the pond, just living one crab, a big crab.   The crab has already known what the heron did.

 

“I am the last one, so will you take me please,” the crab asked.

 

“With pleasure, come on…”

 

“But I have high phobia, so may I hold your neck with my hands.   That can make me feel save” the crab asked.

 

“No problem, come on”

 

The crab went to pinch the neck of heron with both of his hands.   “ Lets go, up in the way”

 

The heron asked the crab not too strong to hold his neck  

 

“Sorry sir, because I am frightened so I must hold your neck tightly

 

They flew to the nest of heron.  The crab has predicted what heron will do, that is killing him and eating him.

 

“ We have to stop over there for rest, so please you go down” said heron.

 

“ No, I don’t want to go down, even I will increase pressure of my pinch on your neck until you cant breathe and then die”

 

At the end of story, the heron died because it could not breathe; it was chocked by crab’s pinch.

 

Grandma made a comment of her story:

“The heron was so greediness that all of gold fish have been eaten.  It should ate just one or two of gold fish, that was enough for its wages.   And the other gold fish should took to the pond as the agreement between heron and chief of gold fish.”

 

“So all of you, my grandson and granddaughter, don’t be greedy, remember to respect your agreement and respect your business partner.

 

The owner of this story didn’t mention what language that is use to communicate between heron and fish, but may be English.

 

 

 

 

BANGAU YANG RAKUS

 

Pada zaman dahulu, disuatu tempat, terdapat sebuah danau yang penuh dengan ikan emas.

Semua ikan memerlukan zat oksigen untuk pernafasannya.    Sekarang danau tidak mampu lagi mensuplai oksigen, disebabkan sudah terlalu banyak ikan emas disitu.

“Kita memerlukan suatu danau baru untuk hidup” kata salah satu ikan.  “Ya benar, kita harus pindah ke danau yang lain” kata ikan yang lainnya.

“Tetapi bagaimana caranya pindah” kata pimpinan ikan “ kamu kan tau bahwa kita tidak dapat berjalan atau terbang”

Jadi, semua ikan berdiskusi tentang danau dan rumahnya.

 

Diskusi tersebut didengar oleh seekor bangau.   Burung bangau adalah burung besar dengan kaki kaki yang panjang dan pemakan ikan untuk kelangsunan hidupnya.

Bangau berkata keseluruh anggota diskusi : “Hallo , boleh saya ikut” katanya sopan.  “ Kamu ingin pindah ke danau yang lain ?,  Maka saya akan menolong kamu dengan membawa kamu satu persatu ke danau yang lain, …apakah kamu setuju ?”

“ Betulkah ?, tetapi danau yang mana ?

“ Jika kamu setuju, saya akan mulai membawa salah seorang dari kamu sebagai delegasi guna melihat situasi danau tersebut dan tentu saja akan saya bawa pulang lagi kepada kamu.   Kemudian kamu dapat menanyakan bagaimana situasi danau yang akan menjadi tempat tinggal kamu nantinya “

“ Setuju” kata pimpinan ikan

Kemudian bangau mulai bekerja.  Tak lama kemudian kembali membawa pulang sang delegasi.

“Ya betul-betul indah danau itu yang saya belum pernah lihat sebelumnya, dengan air yang dingin dan segar, jadi hayo kita pindah” kata deledasi.

Pimpinan merasa puas dengan laporan itu.  “Bangau kami berterimakasih atas pertolongan kamu dan kami setuju untuk pindah.  Sekarang kerjakan” katanya.

 

“ Maka saya akan bekerja keras dari mulai sekarang”   Bangau memulai kerja, membawa satu persatu ikan emas.   Tetapi ikan ikan dibawa keatas puncak pohon kayu, sarangnya, kemudian dimakan.

Hari demi hari bangau bekerja keras hingga tidak lagi tersisa satu ekorpun ikan emas, hanya tinggal seekor kepiting, kepiting besar.   Kepiting itu sudah tau apa yang dikerjakan oleh bangau.

“Saya adalah terakhir, maukah kamu membawa saya “ pinta kepiting.

“Dengan senang hati, silahkan mari”

 

“Tetapi saya mempunyai penyakit takut terhadap ketinggian, jadi bolehkah saya memegang leher kamu dengan kedua tanganku.  Dengan cara ini, saya merasa aman” pinta kepiting.

“ Tidak ada masalah, mari silahkan”

Kepiting mulai menjepit leher bangau dengan kedua tangannya.  Hayo terbang”

Bangau memohon kepada kepiting, agar tidak terlalu keras memegang lehernya.

 

“ Maaf tuan, disebabkan saya sangan takut, maka saya harus memegang leher kamu kuat-kuat”

 

Mereka terbang hingga sampai di sarang bangau.  Kepiting sudah menduga dari semula, apa yang akan dilakukan bangau, itulah membunuhnya dan memakannya.

“ Kita terpaksa harus berhenti disini untuk istirahat, jadi silahkan kamu turun”

“Tidak saya tidak mau turun, bahkan saya akan memperkuat jepitan saya dileher kamu, sampai kamu tidak dapat bernafas dan kemudian mati “

 

Pada akhir cerita, bangau mati karena tidak dapat bernafas, dicekik oleh kepiting dengan jepitnya.

 

Nenek memeberi komentar cerita ini :

Bangau sedemikian rakusnya sampai semua ikan emas dimakan.    Seharusnya hanya satu atau dua ikan yang dimakan, sebagai upah.   Dan yang lain diantar ke danau sesuai dengan perjanjian antara bangau dan pimpinan ikan emas.

 

Jadi janganlah menjadi orang yang tamak / rakus, ingat untuk selalu menghormati perjanjian dam menghormati patner bisnis.

 

 

Yang punya cerita tidak menerangkan, bahasa apa yang dipakai antara bangau dan ikan emas, barangkali bahasa Inggris