Kompas, 23 Pebruari 2005
Tabanan, Rabu
Semsar Siahaan (53), perupa kontroversial yang kerap
melancarkan protes, antara lain dengan membakar patung Irian
Dalam Tarso karya dosennya di Institut Teknologi Bandung (ITB),
meninggal dunia di Tabanan, Bali, Rabu dinihari.
Pria yang terlahir di Medan, Sumatera Utara, 11 Juni 1952 itu,
meninggal dunia setelah pada Senin (21/2) petang lalu sempat jatuh
pingsan, sehingga harus dilarikan ke RSUD Tabanan, sekitar 20 km
barat Kota Denpasar.
Diperoleh keterangan, petang itu Semsar bersama beberapa tukang
batu, bergiat membangun sebuah bak penampungan air di rumah dan
lahan miliknya, di Dusun Kesambi, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel,
sekitar 15 km utara Kota Tabanan.
Sedang asyik mengawasi pelaksanaan "proyek" tersebut, alumnus ITB
angkatan 1977 itu, tiba-tiba jatuh pingsan, sehingga harus dilarikan
ke rumah sakit.
Dr Sri Karyani, Humas RSUD Tabanan mengatakan, setelah memdapat
perawatan secukupnya, Semsar pada malam harinya bisa siuman, dan
langsung bisa diajak berkacap-cakap mengenai keluhan
penyakitnya.
Kepada perawat, pria yang juga kerap mendemo pemerintahan
Presiden Soeharto itu, mengeluhkan rasa sakit di bagian dada, sesak
nafas dan lemas.
Sri mengungkapkan, sejak masuk rumah sakit sekitar pukul 20.00
Wita malam itu, kondisi kesehatan Semsar sebenarnya sudah tampak
mulai pulih, namun di luar dugaan pada Selasa (23/2) jelang tengah
malam, daya tahan tubuhnya drop total.
Mengatasi kondisi yang kritis seperti itu, dokter yang siaga
melakukan berbagai upaya, namun tak berhasil menyelamatkan nyawa
Semsar, yang pada Rabu dinihari sekitar pukul 00.56 Wita
menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Semasa aktif sebagai mahasiswa pada Jurusan Seni Rupa dan Disain
ITB. Semsar juga dikenal sebagai "anak didik" yang bandel,
tidak saja sering protes, tetapi juga berulah, sehingga harus
berurusan dengan pihak kepolisian di Bandung.
Ulah mahasiswa "nyentrik" yang sempat menggegerkan dunia seni
rupa itu, antara lain sempat melancarkan protes dengan membakar
patung Irian Dalam Tarso, karya Prof Soenarjo, dosen pada
perguruan tinggi tersebut.
Akibat aksi yang dianggap telah memusnahkan patung "keramat"
yang sempat tampil dalam sejumlah pameran di mancanegara itu,
Semsar sempat mendekam dalam bui.
Citara Siahaan, adik kandung korban, menyebutkan, jenazah
almarhum akan diberangkatkan ke Jakarta sore ini, sekitar pukul
16.00 Wita dari Bandara Ngurah Rai. "Kita masih nunggu keluarga yang
lain, yang menyusul akan tiba di Bali, baik dari Medan maupun
Jakarta. Setelah itu jenazah langsung diberangkatkan," ucapnya.
(Ant/Eh)
—‘—‘—‘—