Seorang Pengelana Bermimpi
Malam dipuja seorang pengelana
Kereta yang dibawanya, dihentikannya
Tangannya melambai, berharap bintang membelai
Namun, hatinya tak kunjung terbuai
Ia resah lalu mendesah
Hati pun menjadi gundah
Pada siapa kini ia harus menyembah
Mencumbu kerlip bintang hanya hasilkan gelisah
Kasihan pengelana, kasihan dia
Terlelap ia akhirnya di kereta
Datanglah pencipta bintang, angin dan bulan
Dibawanya pengelana dengan kasih mesra dalam buaian
Pengelana bermimpi saksikan bintang besar!
Ia serasa terbang bersama sang bintang!
Hatinya tergetar!
Hatinya senang!
Terjaga ia di ujung malam
Kala saksikan jutaan bintang terhampar
Ia berkata, “Aku kagum pada Pencipta Malam,
Biarlah pada-Nya aku terhantar ….”
© Sidik Nugroho, 2006