Home | Renungan

 

Tomas-Tomas Masa Kini

 

"Kata Yesus kepadanya: 'Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.'" (Yohanes 20:29)

 

Setelah novel Da Vinci Code, keluarlah The Lost Gospel dan Misquoting Jesus. Buku-buku ini memuat beraneka spekulasi dan konspirasi yang intinya mempertanyakan – dengan pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan untuk meragukan dan mengguncangkan – iman Kristen: terbentang dari pribadi Yesus hingga keabsahan Alkitab.

 

Dan Brown dan konco-konco-nya itu tampak seperti Tomas. Ya, Tomas-Tomas masa kini. Tomas masa lalu, syukurlah akhirnya bertobat karena masih sempat melihat secara langsung apa yang meragukan benaknya: tangan dan lambung Yesus yang dibekasi tusukan. Kini, Maria Magdalena tak bisa ditanyai dan Brown. Kan ia sudah tiada. Begitu pula Yudas dan para penyalin naskah Alkitab.

 

Kemudian keluarlah puluhan buku dan diskusi panjang untuk membahas karya-karya itu. Orang-orang yang terombang-ambing mungkin berharap pada terciptanya mesin waktu untuk mengatasi kebimbangannya setelah menyatakan: "Kita buktikan saja nanti di surga."

 

Merekonstruksi sejarah amat runyam. Jangankan kejadian ribuan tahun silam, Supersemar tahun 1966 saja sampai sekarang masih membuat para sejarawan kelimpungan: siapa penulis sesungguhnya.

 

Semua ancaman pada pikiran kita yang timbul dari gejolak ini, masihkah membuat kita berpegang teguh pada iman kita? Selalu ada serangan – yang kadangkala kerap berawal dari kesirikan – terhadap kebenaran sejati. Yesus sudah berpesan pada Tomas di masa lalu untuk mengenakan iman sebagai rahasia kebahagiaan. Ya, berbahagialah kita karena percaya walaupun tak melihat.

 

Tuhan, ajar aku untuk selalu percaya pada-Mu walau dunia seolah-olah menginginiku agar melepaskan kepercayaanku.

 

© Sidik Nugroho, 2007