[INDONESIA-VIEW]  Mukhtar Pakpahan Apa Maunya

                                
  Date: Wed, 24 Jun 1998 08:57:52 +0700
  From: adi pradana <kurcil@yahoo.com>
  Reply-To: kurcil@yahoo.com
  To: check@bimamail.com
  CC: indonesia_view@hotmail.com
  Subject: Mukhtar Pakpahan apa yang maunya
  
  Salam Reformasi,

  Kabar akan adanya unjuk rasa buruh hari ini (24 Juni 1998) di Jakarta
  serta adanya ajakan mogok kerja oleh SBSI, membuat saya jadi berpikir
  apa sih maunya si Pakpahan.

  Kalau kita telaah kebelakang, bapaknya Mukhtar Pakpahan itu dulu
  terlibat  kasus Bandar Betsy (1965) yang dilakukan oleh Barisan Tani
  Indonesia (BTI) onderbownya PKI. Jadi secara tidak langsung si Mukhtar
  ini adalah anak PKI. Kalau bapaknya sudah komunis/PKI gimana anaknya.
  Mengenai keadaan saat ini, kita masih ingat ketika Mukhtar bilang sama
  IMF bahwa sebaiknya IMF tidak perlu ngucuri dana bantuan kalau kondisi
  Indonesia masih belum aman. Jelas permintaan itu adalah suatu hal yang
  amat munafik dan pantasnya dilontarkan oleh seorang penghianat
  reformasi. Disaat rakyat sedang lapar butuh bantuan kok tega-teganya dia
  minta supaya bantuan tidak diberikan. Dan akhirnya supaya bantuan itu
  tetap tidak dikucurkan, si Mukhtar bikin ulah dengan cara mengajak buruh
  dan mahasiswa untuk berdemo sehingga akan terlihat bahwa situasi di
  Indonesia tercinta ini memang belum aman. DASAR PENGHIANAT.

  Sebagai seorang karyawan saya jelas sangat menolak ajakan SBSI Mukhtar
  untuk berdemo. Karena disaat kondisi perekonomian seperti ini buat saya
  sudah sangat beruntung bila di perusahaan saya tidak terjadi PHK
  ataupun  kebangkrutan. Digajipun tanpa dipotong-potong saya sudah
  bersukur. Jadi buat apalagi demo-demo yang penting sekarang adalah
  bagaimana kita ciptakan suasana aman tapi tidak timbul lagi kejadian
  seperti dijaman Suharto. Cukup sudah penculikan, adu domba,
  gontok-gontokan maupun menjilat serta KKKN.

  Untuk seluru BURUH, PEGAWAI, EKSEKUTIF, MAHASISWA dan
  RAKYAT marilah  kita bersatu dan jangan mudah terhasut oleh ajakan-ajakan oleh
  orang-orang yang tidak bertanggung jawab macam Mukhtar Pakpahan.
  Perjuangan kita masih jauh, pikirkan masadepan kita dan anak cucu kita.

  Sekian dan Salam Reformasi
  Adi Pradana