DetikCom, Minggu, 8/9/2002
Buntut Penembakan di Saparua Seorang Tewas, 2 Luka di
Ambon
Kontributor : Dino F. Umahuk
detikcom - Ambon, Buntut penembakan orang tak dikenal di Saparua, Maluku
Tengah, yang menewaskan tiga orang, sempat memancing rusuh di Ambon.
Akibatnya, seorang tewas dan dua orang luka. Namun, sampai sekarang, situasi di
Ambon, sudah mulai membaik.
Rusuh sempat meletup di Jl. Jenderal Sudirman, kawasan Galunggung, Ambon
sekitar pukul 11.00 WIT, Minggu (8/9/2002). Sebuah mobil Totoya Kijang DE 888 BT
dibakar massa. Sopir mobil tersebut tewas dan kedua orang orang di sekitar tempat
tersebut terluka, karena terkena lemparan batu.
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Noviantoro memastikan bahwa
korban tewas dalam pembakaran mobil tersebut hanya seorang. Korban itu bernama
Daniel Matulessy , sopir mobil Kijang tersebut. Dia teridentifikasi sebagai warga Desa
Latiri, Teluk Ambon Baguala, Ambon.
Sampai sekarang, mayat Daniel masih disimpan di RSUD Dr Haulussy Ambon.
Sedangkan, dua korban luka saat ini tengah dirawat di RS Bhakti Rahayu.
Isu Pembantaian 12 Orang di Passo Dibantah
Sementara itu, menyusul kejadian ini, beredar isu ada 12 warga dibantai di Passo,
Teluk Ambon Baguala. Daerah ini merupakan daerah komunitas kelompol Merah.
Namun, Raja Passo, Ny Th Maitimu membantah isu tersebut dan menyatakan di
Passo tidak terjadi apa-apa. Maitimu juga meminta masyarakat Passo tidak
melakukan tindakan yang dapat merugikan semua pihak, karena provokasi dari
orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak menginginkan perdamaian di
Maluku.
Sementara itu, mayat kedua korban penambakan di Saparua, Fitria dan Fatimah
Tuhulele telah selesai diotopsi di RS Al Fattah, Ambon. Kedua jenazah juga telah
dikebumikan di TPU Kebon Cengkeh. Sementara jenazah Ny Miftahul, tetap berada di
Saparua, tidak dibawa ke Ambon.
Situasi kota Ambon sendiri sampai sekarang sudah mulai membaik dibanding tadi
siang. Situasi di depan masjid Al Fattah juga mulai mendingin. Sementara
tempat-tempat wisata, seperti Air Besar dan Pantai Natsepa tetap ramai dikunjungi
masyarakat.
Copyright © 1998 - 1999 ADIL dan detikcom Digital Life.
|