FRONT KEDAULATAN MALUKU (FKM)
Lagi-lagi Insiden Bom Di Kota Amboina
Kesibukan masyarakat kota Ambon di pagi hari, Rabu tanggal 9 Oktober 2002 pukul
08.25 Waktu Maluku, terhenti ketika terjadi ledakan bom, di lokasi pasar kaget (pasar
alternatif) Batugantung, Jalan Dr. Siwabessy Ambon.
Kronologis kejadiannya sebagai berikut :
- Sekitar pukul 07.30 Waktu Maluku, seorang ibu penjual di pasar kaget Batu
Gantung, mencurigai sebuah tas plastik (kresek) warna hitam yang sepertinya
sengaja ditinggalkan pada sisi tempat / meja jualan, temuan tersebut dilaporkan ke
pos TNI dari Batalion 741 yang berjarak ± 10 (sepuluh) meter dari lokasi bom
ditemukan.
- Bom tersebut diambil dan diamankan oleh aparat TNI diposnya.
- Pukul 07.35 seorang anggota polisi yang kebetulan lewat di lokasi kejadian
melaporkan kepada Wakapolda Maluku melalui telepon, dan Wakapolda langsung
memerintahkan pasukan Gegana Brimob dari Markas Brimob Airbesar Passo (± 14
KM dari kota Ambon) untuk menuju lokasi.
- Pukul 08.05 bom tersebut meledak dan melukai tiga anggota TNI Batalion 741,
masing-masing :
1. Sersan Satu Ketut Adi Saputra luka ringan terkena serpihan bom.
2. Prajurit Satu Gusti Wilantara luka ringan.
3. Prajurit satu Farhan terkena serpihan bom pada dahinya. (dievakuasi ke RST Dr.
Latumeten).
- Juga melukai tiga masyarakat sipil yang sedang beraktifitas di pasar yaitu :
1. William Rahakbau, luka pada bagian dada.
2. Agus Pattiasina (40), luka pada bagian leher.
3. Marthen Krikoff, luka ringan pada bagian perut. (dievakuasi ke RSUD Dr.
Haulussy).
Pada pukul 11.30 Waktu Maluku, kembali masyarakat kota Ambon di sekitar jalan
Yan Paays, lari berhamburan mencari tempat berlindung, karena ditemukan lagi satu
buah bom berukuran besar pada kamar bicara umum (KBU) nomor 11 Warung
Telekomunikasi (Wartel) Mima di Jln Yan Paays, bom tersebut langsung diamankan
oleh pasukan gegana.
Berselang tiga puluh menit kemudian, yaitu sekitar pukul 12.00 waktu Maluku, di
jalan Setia Budi ditemukan lagi satu buah bom dengan ukuran sedang pada halaman
SMP Negeri 4 Ambon, menyebabkan para guru dan siswa pada sekolah tersebut,
mengambil langkah penyelamatan diri, dengan segera meninggalkan sekolah.
Teror bom yang melanda kota Ambon hari ini tanggal 9 Oktober 2002, diisukan oleh
para provokator (anggota TNI dan POLRI) akan terjadi pada empat lokasi, dan sampai
laporan ini dibuat pukul 13.30 telah terbukti pada tiga lokasi.
Sementara itu aktifitas masyarakat kota Ambon (baik pada komunitas Kristen
maupun Muslim) berjalan normal, sama sekali tidak terpengaruh oleh isu bom,
bahkan pada lokasi-lokasi transaksi seperti di depan Hotel Amans, depan PGSD dan
seputar Tugu Trikora aktifitas berjalan normal.
Demikian laporan peristiwa / kejadian dari sebuah konspirasi oknum-oknum barbarian
(serigala) buas, yang menyamar sebagai domba-domba lugu yang tidak mengerti
apa-apa, padahal berniat busuk untuk membinasakan umat ciptaan Tuhan di Maluku.
Inilah Indonesia, "negeri seribu satu bohong" dengan para pemimpinnya yang sangat
pakar dalam bidang HYPOCRITE.
9 Oktober 2002,
"Undure, undure apa datang dari muka jang Undureeee !!!". [Thomas Matulessy]
|