Mengapa Harus Berdusta?
Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara semuanya,
Sudah lama sekali saya tidak menggunakan judul di atas ini. Karena kali ini saya
harus menggugah Republika dan Laskar Jihad, maka judul itu kembali saya gunakan.
Semoga kedua pihak yang saya sebutkan di atas ini masih punya hati nurani dengan
kepekaan manusiawi dan insan Tuhan yang beriman, untuk bisa digugah dengan
tulisan ini.
Maluku punya berbagai masalah, baik terhadap Tuhannya di Sorga, maupun terhadap
sesama manusia. Bom baru saja merengut nyawa beberapa orang anak sekolah dan
melukai yang lain, baik Kristen maupun Muslim, sementara masalah-masalah ini
belum juga terselesaikan. Sebagai manusia beragama dan beriman-takwa kepada
Tuhan YME, kita sepantasnya membantu sesama manusia di Maluku dan di dalam
negara ini, sehingga mampu keluar dari masalah-masalah yang menghimpit mereka.
Oleh sebab rasa kemanusiaan, saya ingin menggugah Republika dan Laskar Jihad,
untuk tidak menambah masalah di Maluku dengan memasang bom waktu melalui
kata-kata yang tidak berisikan kebenaran dan yang ditujukan semata-mata untuk
menghasut umat. Kalaupun anda mengaku berjuang untuk umat Islam, tentunya anda
tidak akan mendasari perjuangan anda dengan kebohongan dan penipuan bukan?
Anda berdua mendengar tentang peledakan bom yang terakhir kan? Apa anda
sempat menghitung, berapa media massa yang memberitakannya? Paling tidak ada
lima media massa dan Republika ada di antaranya. Berapakah meda massa yang
meliput berita "ditangkapnya wanita Kristen di Galunggung"? Hanya Republika dan
Laskar Jihad. Dari jumlah media pemberita ini saja, kebenaran berita kalian sudah
mulai diragukan, sebab tidak mungkin pers tidak akan mencium peristiwa yang anda
beritakan, jika itu benar terjadi. Mari kita lihat laporan anda.
Menurut Laskar Jihad (Selasa, 03 September 2002, 23:44 WIB, "Gadis Kristen
Ditangkap Hendak Pasang Bom di Kebun Cengkeh") gadis itu ditangkap di
"perempatan Kebun Cengkeh, tepatnya di Poliklinik Ahlus Sunnah Medical (AHMed)
Team, Ahad (1/9) sekitar pukul 22.00 WIT." Tetapi menurut Republika, (Kamis, 5
September 2002, "Otak Pelaku Pengeboman di Kebun Cengkeh Ditangkap Warga"),
gadis itu ditangkap di "depan poliklinik Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jama-ah,
Kebun Cengkeh, Senin (2/9) malam."
Mana yang benar? "Ahad (1/9) sekitar pukul 22.00 WIT" atau "Senin (2/9) malam"?
Menurut Laskar Jihad, wanita Kristen tersbut datang "dengan menggunakan
kendaraan Suzuki jenis pick up warna hitam, dia bersama Robby dan Joko." "Namun
karena dirasa bom kurang, kedua oknum aparat itu pulang kembali untuk mengambil
bom lagi." Tetapi menurut Republika, Yakoba mengaku: "Kami kesini menggunakan
mobil Zuzuki warna hitam. Namun karena bomnya dirasa kurang, Ongen kembali lagi
untuk mengambil bom tambahan."
Mana yang benar? "Robby dan Joko membawa gadis itu lalu kembali mengambil
tambahan bom", atau "Ongen membawa gadis itu lalu kembali mengambil tambahan
bom"?
Menurut Laskar Jihad, wanita tersebut mengaku terlibat di dalam "pengeboman di
kawasan pertokoan Citra, Jl. Tulukabessy, 27 Juli lalu." Tetapi menurut Republika,
wanita tersebut mengaku terlibat di dalam "peledakan bom di Jl. Mutiara Mardika
yang melukai 54 orang beberapa waktu lalu."
Mana yang benar? "Jl. Tulukabessy atau "Jl. Mutiara Mardika"?
Menurut Laskar Jihad, wanita itu diberi tugas untuk "meninjau tempat yang tepat
untuk menaruh bom," dan rencananya, "bom-bom itu dipasang di sekitar Poliklinik
oleh Robby dan Joko". Menurut Republika, gadis itu disuruh untuk "memantau situasi
yang akan dijadikan sasaran peledakan bom," dan menurut judul Republika, gadis itu
sudah biasa "diperintahkan untuk meledakkan bom dibeberapa kawasan muslim oleh
Ongen".
Mana yang benar? "meninjau tempat yang tepat", "memantau situasi sekitar", atau
"memasang bom"?
Menueur Republika, "Selama menjalani interograsi, wanita tersebut nampak tenang
dan tidak menunjukkan ketakutan." Tetapi Laskar Jihad memuat pengakuan gadis
terebut, yang memperlihatkan kalau gadis itu tidak amat sangat ketakutan di bawah
ancaman, tentulah dia sudah gila. Pengakuan bahwa "Robby dan teman-temannya
telah menyimpan 3 peti senjata organik jenis laras panjang, 3 peti bom, dan 2 buah
kardus besar berisi amunisi di Gereja Katholik Maria Bintang Laut di Benteng Atas,
Air Salobar," hanya bisa keluar dari mulut orang yang amat ketakutan atau gila.
Menurut Laskar Jihad, wanita itu kemudian mengaku bahwa "Ribuan senjata, bom
dan amunisi itu, dipersiapkan untuk melakukan penyerangan ke sejumlah wilayah
muslim, terutama Kebun Cengkeh." Ini berarti, 1 peti harus berisikan paling tidak 400
pucuk senjata laras panjang, untuk mencapai jumlah "ribuan senjata". Peti sebesar
apakah itu, sehingga bisa melewati pintu Gereja? Siapa-siapa saja yang
mengangkatnya?
Laskar Jihad kemudian meneruskan bahwa: "ribuan senjata, bom dan amunisi itu
diperoleh dari daerah di luar Maluku, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu dari
bekas senjata pasukan pro kemerdekaan Timor Timur, dan juga dari luar negeri."
Adakah bekas pejuang Kemerdekaan Timor Leste yang memilih tinggal di NTT? Tentu
saja tidak! Mereka sekarang ada di Timor Leste dan memilih untuk menyimpan
senjata mereka demi mempertahankan negara baru mereka.
Saya percaya, ada banyak kebohongan yang bisa saya ungkit dari tayangan kedua
media, Republika dan Laskar Jihad, tetapi biarlah saya cukupkan samai di sini saja.
Anda berdua mengaku membawa nama Islam dan kebenaran Allah di dalam
perjuangan anda, sehingga seharusnya anda tidak mengotori dan manajiskan Islam
dan kebenarana Allah dengan kebohongan-kebohongan seperti ini.
Pernahkah anda anda bertanya pada Allah, apakah Allah meridhoi umatNya (umat
Islam) ditipu, dibodohi dan dihasut dengan tayangan yang tidak berisikan kebenaran
seperti ini? Pernahkan Allah menyatakan persetujuanNya terhadap upaya memfitnah
umat beragama lain, yang dalam hal ini umat dan Gereja Katolik di Maluku, NTT dan
Internasional, sebagai jaringan pemasok senjata dan amunisi ilegal? Anda mengaku
dan menyebut Allahuakbar…Allahuakbar dan Allahuakbar, tetapi cara kerja anda
malah menjadikan Allah seperti makhluk kerdil akhlak, tidak berdaya dan gemar
menghalalkan segala cara untuk mencapai niat yang tidak bersih.
Di manakah tanggung jawab anda sebagai manusia ciptaan Tuhan, terhadap Tuhan
dan terhadap umatNya? Semoga tulisan ini bisa menggugah hati nurani anda untuk
menggunakan kejujuran dan keadilan di dalam perjuangan anda, demi kebesaran
Agama dan Tuhan anda. Mohon maaf jika kata-kata saya menyinggung perasanh
anda. Saya akan bedoa bagi anda juga, supaya Tuhan saya, Yesus Kristus
mengampuni anda dan menganugerahkan anda damai sejahtera.
Salam Sejahtera!
JL.
|