Berbaliklah Maluku Beta...
Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudaraku semua,
Kiranya kita tidak perlu diingatkan lagi bahwa Maluku yang kita kasihi sedang
tertindas saat ini. Kita tidak perlu berdebat bahwa sejarah Maluku lebih banyak
berisikan kepahitan daripada manisnya. Tetapi kita keliru jika kita hanya melihat
penindasan itu di dalam hubungannya dengan ketidakadilan dan ketidakbenaran
Pemerintah. Penindasan ini disebabkan juga oleh ketidakbenaran dan ketidakadilan
yang dilakukan oleh Maluku sendiri. Maluku membiarkan dirinya terjerumus ke dalam
jurang kefasikan dan tergeser jauh dari sisi Allah, sehingga Maluku dikuasai oleh
kejahatan baik dari luar maupun dari dalam.
Beta ini anak Maluku dan adalah suatu kebohongan besar kalau beta bicara tentang
Maluku dan menganggap bahwa beta tidak sama dengan Maluku. Mungkin beta
harus berkata seperti rasul Paulus bahwa "diantaranya, saya ini yang paling
berdosa." Tetapi intinya bukan terletak di situ. Intinya adalah bahwa beta berusaha
untuk bebas dari belenggu kefasikan dengan meminta Roh Kudus membantu beta di
dalam memberlakukan kehendak Allah di dalam hidup sesehari. Memberlakukan
kebenaran dan keadilan di dalam hidup beta sesehari.
Memikirkan Maluku, hati ini sakit dan tidak jarang air mata tumpah. Maluku tidak
pernah beta lupakan di dalam doa, walaupun sering sepertinya Tuhan melarang beta
berdoa untuk Maluku. Di dalam salah satu doa untuk Maluku, beta dihadapkan pada
"Yeremia 23:19-40" yang sangat menggentarkan hati. Bagaimana tidak? Ayatnya
yang ke-10 mengatakan bahwa:
"Negeri telah penuh dengan orang-orang berzinah; sungguh, oleh karena kutuk ini
gersanglah negeri dan layulah padang-padang rumput di gurun; apa yang dikejar
mereka adalah kejahatan, dan kekuatan mereka adalah ketidakadilan."
Perzinahan yang dilakukan Maluku bukan saja yang berkaitan dengan percabulan
atau pelanggaran sex, tetapi perzinahan seorang "mempelai wanita" terhadap
"Mempelai Pria-nya", Tuhan Yesus Kristus. Perzinahan jemaat terhadap Allah yang
pencemburu. Penghianatan dan pemberontakan jemaat terhadap kasih dan karunia
Allah di dalam Yesus Kristus.
Yang paling mengerikan adalah kenyataan seperti yang dikatakan oleh Yeremia
23:11,bahwa:
"Sungguh, baik nabi maupun imam berlaku fasik; di rumah-Ku pun juga Aku
mendapati kejahatan mereka, demikianlah firman Tuhan."
Saya amat sangat tidak berani memperkatakan kefasikan yang dilakukan oleh para
Pendeta dan Mejelis Jemaat, sebab saya tidak ingin merampas hak Allah untuk itu.
Tetapi sudah terlalu banyak kali saya melihat dan mendengar tentang penyelewengan
dan penggelapan serta penipuan yang dilakukan di dalam Rumah Tuhan. Ketika
sampai pada masalah uang, banyak "Nabi dan Imam" yang tumbang berjatuhan ke
dalam kefasikan dan keserakahan. Tidakkah ini semacam persundalan roh terhadap
Allah yang hidup? Ayat ke-14 dan ke-15 dari Yeremia 23 mengatakan lebih jauh
bahwa:
"Di kalangan para nabi Samaria aku melihat ada yang kurang pantas: mereka
bernubuat demi Baal dan menyesatkan umat-Ku Israel. Tetapi di kalangan para nabi
Yerusalem Aku melihat ada yang mengerikan: mereka berzinah dan berkelaku- an
tidak jujur; mereka menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat, sehingga tidak
ada seorangpun yang bertobat dari kejahatannya; semua mereka telah menjadi
seperti Sodom bagi-Ku dan pendu- duknya seperti Gomora."
Di dalam kelemahan saya, saya melihat bagian ini hendak mengatakan bahwa
perzinahan roh itu terjadi dimana-mana. Baik jemaat maupun pemimpin jemaat,
banyak yang jatuh ke dalam kefasikan seperti kefasikan Sodom dan Gomora. Ada
yang berdosa karena perbuatan dan ada yang berdosa karena tidak berbuat apa-apa
terhadap kefasikan. Mereka larut dan ikut hanyut terbawa arus dunia yang jahat dan
tidak menjadi pembaharu seperti yang difirmankan Tuhan.
Siapa yang mencoba berdiri menentang perjudian dan kemesuman berselubung
Karaoke, akan dicap seperti nabi kesiangan. Karena itu, walau ada yang terus
mengecam, banyak yang menjadi diam dan kemudian malah larut di dalam arena
adu-nasib dan kenikmatan sementara yang beracun tersebut. Banyak yang
memanfaatkan penderitaan orang banyak untuk meraup keuntungan dan kenikmatan
pribadi. Banyak yang menebar janji-janji palsu hanya untuk mendaki ke jenjang karier
dan untuk meraih kekuasaan tertentu dengan tujuan akhir, uang.
Lalu mangapa kita berpikir bahwa Tuhan Yesus Kristus akan peduli terhadap teriakan
kita minta tolong? Yesus bukannya tidak mendengarkan teriakan kita. Dia mendengar
dan mengetahui semuanya sebelum kita berteriak minta tolong. Tetapi,
"Murka Tuhan tidak akan surut, sampai Ia telah melaksanakan dan mewujudkan apa
yang diran- cang-Nya dalam hati-Nya; pada hari-hari yang terakhir kamu akan
benar-benar mengerti hal itu." (ayat 20)
Begitupun, ayat 20 ini tidak membuka peluang bagi kita untuk tetap berkanjang di
dalam dosa, karena toch pertobatan tidak akan membawa perubahan apa-apa. Kita
harus bertekad untuk berhenti berbuat dosa dan hidup di dalam kekudusan Allah. Kita
memang tidak akan pernah bebas dari pencobaan hingga kita masuk Sorga nanti.
Tetapi kita harus punya "tekad" untuk itu, karena itulah pintu bagi Roh Kudus untuk
masuk dan berperang bersama kita, di dalam melawan iblis dan kejahatannya.
Kalau Allah di dalam Yesus Kristus itu punya kelemahan, maka kelemahan-Nya
adalah "Kasih-Nya yang maha besar kepada kita, manusia durhaka!’ Oleh sebab itu,
marilah kita berbalik dari dosa dan kesalahan kita dan berteriak seperti Bartimeus,
"Yesus anak Daud, kasihanilah kami!" Tidak dapat tidak, kita akan mengetuk belas
kasih-Nya pada kita. Hati Allah yang maha adil akan tergerak oleh pertobatan dan
seruan kita dan segera memberlakukan rancangan damai sejahtera.-Nya atas kita.
Walaupun tulisan ini bernafaskan Kekristenan, sebaiknya basudara beta yang Salam
ikut merenungkannya juga. Paling tidak, kita bisa mempertanyakan satu hal dari sini,
"Inikah kehidupan persaudaraan yang adil dan benar di mata Tuhan?"
Berbaliklah Maluku.....Tuhan Yesus mengasihimu!
Salam Sejahtera!
JL.
|