KOMPAS, Rabu, 2 Oktober 2002
Luwu Utara Kembali Membara, Sedikitnya 37 Rumah Dibakar
Makassar, Kompas -Akibat ditemukannya sesosok mayat, kerusuhan antarwarga dua
dusun di Desa Lawewe, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara (sekitar 300
km dari Makassar), Sulawesi Selatan (Sulsel), tidak terelakkan. Kerusuhan yang
terjadi Senin (30/9) sekitar pukul 05.00 menyebabkan seorang warga tewas, tiga luka
berat, dan sedikitnya 37 rumah warga dibakar.
Kepala Polda Sulsel Inspektur Jenderal Firman Gani yang dikonfirmasi, Selasa
kemarin, membenarkan terjadinya kerusuhan yang melibatkan warga Dusun
Karombeng dan Dusun Tobua. Seorang warga Dusun Karombeng bernama Mustamin
(25 tahun), tewas setelah bagian kepalanya terkena peluru senjata api rakitan. Selain
menewaskan seorang warga, sedikitnya 18 warga lainnya menderita luka-luka dan
kini mendapatkan perawatan di Puskesmas setempat.
Tercatat tiga warga Dusun Tobua mengalami luka bacok, yakni Adam (27) di bagian
punggung, Ambo Intang (30) di bagian kaki, dan Sanudi (30) terkena peluru dari
senjata rakitan papporo. Rumah yang terbakar masing-masing 27 unit di Dusun
Karombeng dan selebihnya di Dusun Tobua.
Firman menjelaskan, pemicu bentrokan antarwarga bermula dari ditemukannya mayat
Ketto, September lalu. Oleh warga salah satu dusun, kematian Ketto diduga
dilakukan warga dusun lain. Oleh karena itu, sejumlah warga melakukan pembalasan.
"Kematian Ketto memicu warga salah satu dusun melakukan balasan," katanya.
Dalam penyerangan, warga dusun menggunakan perahu bermotor katinting untuk
mencapai dusun tetangga. Ada sekitar 300 warga yang membawa senjata tajam dan
senjata rakitan papporo. Aksi kelompok yang membakar salah satu rumah penduduk
memicu balasan warga dari dusun yang diserang. Api segera melalap rumah
penduduk karena serangan dilakukan subuh.
Menurut Firman, saat ini Polda Sulsel mengirimkan satu peleton pasukan Brigade
Mobil (Brimob) ke lokasi kerusuhan. Sebanyak dua peleton aparat keamanan dari
Polres Perwakilan Luwu Utara telah ditempatkan di lokasi. Petugas melakukan
penyisiran untuk mencari senjata tajam dan rakitan milik warga. Aparat keamanan
juga telah mendirikan dua pos keamanan di wilayah tersebut.
Sampai saat ini polisi telah memeriksa empat saksi. Namun, hingga saat ini belum
ada warga yang ditetapkan sebagai tersangka. Polisi masih terus menyelidiki. Situasi
di lokasi kini sudah terkendali. (PEP)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|