KOMPAS, Jumat, 06 September 2002, 11:45 WIB
Hamzah: Ledakan di Ambon Dilakukan Kelompok Eksternal
Jakarta, KCM
Wakil Presiden Hamzah Haz meyakini aksi peledakan bom di lapangan Mardika
Ambon, Kamis (5/9) dilakukan oleh pihak-pihak eksternal yang tidak menginginkan
stabilitas di Indonesia.
"Ada usaha dari orang yang ingin menciptakan Indoensai tidak stabil, itu kesimpulan
saya. Bukan dari dalam saja, tetapi ada pihak-pihak eksternal yang tidak suka negara
Indonesia stabil," kata Hamzah usai meresmikan rapat kerja dan kelompok pakar
Badan Koordinasi Nasional penanggulangan bencana dan penaganan pengungsi di
Istana Wapres, Jakarta, Jumat (6/9).
Seperti diberitakan sebelumnya bom rakitan yang meledak di lapangan Mardika
Ambon tersebut telah mengakibatkan tewasnya dua siswi SLTP dan satu siswi SMK
yang sedang berolahraga.
Tentang kalangan eksternal yang dimaksud Wapres, menurutnya, kelompok tersebut
mungkin datang dari kalangan Indonesia sendiri, mungkin pula dari luar negeri.
"Makanya itu perlu diteliti oleh aparat kita," tandas Wapres.
Senada dnegan Wapres, menko Kesra Yusuf Kalla juga meyakini ledakan bom
tersebut dilakukan oleh pihak-pihak di luar komunitas yang bertikai. Sebab. lapangan
Mardika selama ini menjadi tempat netral. "Belum tahu, tapi yang pasti bukan dari
kelompok Kristen atau pun Islam. Lapangan Mardika itu tempat umum dekat kantor
Gubernur," ungkap Yusuf Kalla.
Berdasarkan pandangan tersebut, menurut Yusuf kalla, dapat dipastikan aksi
dilakukan oleh kelompok eksternal, namun belum dipastikan apakah kejadian ini
berkorelasi dengan kejadian-kejadian serupa sebelumnya di Papua dan Nanggroe
Aceh Darussalam (NAD) yaitu penembakan di Freeport dan penembakan iringan
kendaraan Gubernur NAD, Kamis (5/9).
"Saya tidak tahu, kelihatannya itu berdiri sendiri. masalahnya kan di tiga daerah
tersebut belum aman betul. Otomatis konflik masih ada sedikit-sedikit," ungkap Yusuf
Kalla.
Hadir mendampingi Wapres Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo
Yusgiantoro, menteri kehutanan M. Prakosa, Menteri perhubungan Agum Gumelar,
serta Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Soenarno. (Cay)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|