KOMPAS, Senin, 9 September 2002
Ambon Sempat Tegang
Tiga Tewas Terkena Tembakan
Jakarta, Kompas - Insiden pencegatan dan pembakaran mobil terjadi di kawasan
Galunggung, Pulau Ambon, Minggu (8/9) sekitar pukul 11.00 siang, menyebabkan
seorang tewas dan satu mobil dibakar massa. Insiden itu berawal dari kabar evakuasi
tiga warga yang tewas tertembak di Pulau Saparua, Maluku Tengah, menuju RS Al
Fatah di Jalan Sultan Baabullah.
Kepala Polres Ambon dan Pulau-pulau Lease Ajun Komisaris Besar Noviantoro yang
dihubungi Kompas, Minggu malam, membenarkan adanya insiden pencegatan dan
pembakaran mobil di kawasan Galunggung, Minggu siang. Sedangkan Antara
memberitakan, tiga wanita-dua di antaranya anak-anak dan seorang dewasa-Minggu
pagi tewas tertembak orang tak dikenal di pantai Kulur Saparua, Ambon. Korban
adalah Ny Miftah (27), Fitriah Litiloli (13), dan Fatimah Tuhulele (12). Dengan
demikian, korban tewas dari dua insiden terpisah itu empat orang.
Tiga korban penembakan yang sempat dibawa ke RS Al Fatah kemudian
disemayamkan di Masjid Al-Fatah dan diantar ratusan warga dari kawasan
Batumerah. Iring-iringan pengantar menyebabkan kemacetan lalu lintas sepanjang
jalur yang dilalui. Menurut Noviantoro, massa di Pulau Ambon yang marah memeriksa
kendaraan yang melintas. Pada saat itulah sebuah Toyota Kijang silver metalik
bernomor polisi DE 888 BT dari Kota Ambon menuju Lateri dicegat dan dibakar
massa.
Pengemudi mobil yang berasal dari Desa Lateri akhirnya ditemukan tewas dalam
mobil. Noviantoro menyebutkan korban adalah Daniel Manuputty (40). Namun,
informasi dari Crisis Center Gereja Protestan Maluku (GPM) menyebutkan korban
bernama David Matulessy (40). Jenazah korban berhasil dievakuasi oleh aparat
keamanan dan saat berita ini diturunkan sedang diotopsi di RSUD dr Haulussy di
Jalan Dr Kayadoe, kawasan Kudamati.
Informasi lain yang diperoleh, sebuah mobil lain yang berangkat dari Galala
meloloskan diri dari cegatan massa. Korban yang berada dalam mobil adalah John
Hehakaya dengan istri dan seorang anaknya, yang kendati terluka berhasil lolos
sampai ke Kota Ambon dan kini masih dirawat di RS Bhakti Rahayu.
Tegang
Akibat insiden tersebut, kondisi Ambon dilaporkan sempat tegang. Konsentrasi
massa sempat terjadi di sejumlah ruas perbatasan, seperti di Lapangan Merdeka.
Dua dentuman bom sempat terdengar sampai ke pusat Kota Ambon hari Minggu
sekitar pukul 21.30 waktu setempat. Sementara, dilaporkan pula aparat keamanan
dari TNI dan Polri bersiaga di titik rawan, termasuk di lokasi kejadian dan juga daerah
lain seperti pertokoan Batu Merah dan Kebun Cengkeh. Noviantoro menegaskan,
"Kondisi Ambon sekarang tenang, sementara anggota masih melakukan
penyelidikan."
Tokoh deklarator Perjanjian Maluku di Malino, Jacky Manuputty dan Mahmud
Rengifurwarin, berharap agar masyarakat tidak terpancing oleh rentetan insiden yang
selalu dikaitkan dengan pertikaian dua komunitas. "Masyarakat harus sadar bahwa
ketahanan kita sedang sama-sama diuji," kata Jacky sambil menyebutkan isu
suksesi Gubernur Maluku berpotensi dimanfaatkan kelompok pengacau untuk
membangkitkan lagi emosi massa. (dik)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|