The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

MPH PGI Prihatin atas Penahanan Pendeta Damanik


KOMPAS, Jumat, 13 September 2002

MPH PGI Prihatin atas Penahanan Pendeta Damanik

Jakarta, Kompas -Majelis Pekerja Harian (MPH) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) prihatin atas penahanan Sekretaris Umum Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Pendeta (Pdt) Rinaldy Damanik oleh Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) sejak tanggal 10 September 2002. Penahanan Damanik dengan tuduhan membawa senjata/amunisi dan melakukan penghasutan, sangat mengejutkan PGI.

 Demikian pernyataan sikap MPH PGI yang ditandatangani oleh Ketua Umum MPH PGI Pdt Nathan Setiabudi dan Sekretaris Umum MPH PGI Pdt Dr IP Lambe di Jakarta, Kamis (12/9).

 Dijelaskan oleh MPH PGI, selama ini Pdt Rinaldy Damanik bersama tim kemanusiaan crisis center GKST mengorganisasi upaya pertolongan terhadap orang-orang yang terancam akibat kerusuhan yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Oleh karena itu, PGI tidak yakin jika Damanik dituduh membawa senjata/amunisi yang melanggar UU Nomor 12 Tahun 1951 serta melakukan penghasutan.

MPH PGI meyakini, Damanik telah menjadi korban dari keadaan yang tidak menentu dan kerusuhan yang belum kunjung selesai di Poso. Kepada pemerintah khususnya aparat kepolisian, MPH PGI menyampaikan bahwa mereka menghargai dan menghormati langkah-langkah penegakan hukum yang diambil oleh aparat kepolisian dalam rangka melaksanakan amanat perdamaian khususnya yang telah diikrarkan bersama di Malino, Sulawesi Selatan (Sulsel).

MPH PGI menyerukan kepada aparat Polri agar melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya, masing-masing dituntun hati nurani yang murni dan tulus serta berpegang teguh pada hukum dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sehingga setiap orang di negeri ini termasuk Pdt Damanik merasa diperlakukan secara adil dan benar.

 MPH PGI mendesak agar aparat kepolisian melaksanakan penegakan hukum tanpa pandang bulu, termasuk terhadap para pelaku pembunuhan dan pembakaran yang terjadi berulang kali di Poso pasca-Deklarasi Malino. "Sampai saat ini kami belum pernah mendengar keberhasilan polisi untuk mengungkap siapa pelaku tindak pelanggaran hukum dan kejahatan yang menimpa rakyat yang tidak berdosa itu. Akibatnya, rasa keadilan sekelompok masyarakat di Poso sangat terlukai karena seakan-akan mengalami diskriminasi," papar Nathan Setiabudi.

Oleh karena itu, MPH PGI menyerukan kepada seluruh umat Kristen di Poso dan Sulteng agar menghadapi perkembangan kasus Pdt Damanik dengan tenang, kepala dingin, dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang melawan hukum dan ketertiban masyarakat.

"Kami menyerukan agar saudara-saudara memperlihatkan sikap yang teguh tentang ketaatan terhadap hukum dan penegakan hukum, sambil mengikuti dengan cermat dan kritis apakah hukum benar-benar dilaksanakan dan ditegakkan tanpa memihak atau tidak," kata Nathan Setiabudi. MPH PGI juga menyerukan agar pihak kepolisian segera mengungkap aktor intelektual dari usaha memperpanjang konflik di Poso selama ini. (lok)

Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044