KOMPAS, Kamis, 17 Oktober 2002
Pembubaran Laskar Jihad Bukan Tekanan Pemerintah
Yogyakarta, Kompas - Panglima Laskar Jihad Ahlussunah wal Jamaah (AWJ), Ja'far
Umar Thalib, Rabu (16/10) di Yogyakarta, menegaskan, pembubaran Laskar Jihad
secara resmi Senin pekan lalu disebabkan adanya pelanggaran akhlak dan prinsip
AWJ berupa kecenderungan anggota AWJ berpolitik praktis. Selain adanya fatwa dari
pertemuan alim ulama di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi.
Pembubaran Laskar Jihad AWJ sama sekali tidak terkait dengan terjadinya
peledakan bom di Bali, atau adanya tekanan dari pemerintah. Dengan pembubaran
Laskar Jihad, kegiatan jihad di Maluku diserahkan Ja'far pada kelompok yang ingin
meneruskannya.
Menyusul pembubaran organisasi keagamaan itu, sepanjang Rabu pagi hingga siang,
sejumlah santri, di pondok Pesantren Ihya'us Sunnah milik Ja'far di Jalan Kaliurang
Km 15 Dusun Degolan, Pos Pakem Sleman DI Yogyakarta, sibuk mengosongkan
barang-barang yang ada di tempat itu untuk dipindahkan ke tempat lain. Mereka
mengatakan akan pindah ke Solo dan Muntilan, Jawa Tengah.
Ja'far menegaskan, pembubaran Laskar Jihad tersebut semata-mata karena alasan
ideologis, tidak ada tekanan dari pemerintah, atau adanya ketakutan dituduh terlibat
dalam kelompok teroris. Ketika ditanya mengapa pembubaran tersebut terkesan
mendadak dan waktunya berdekatan dengan peristiwa Bali, Ja'far menjawab,
"Rencana pembubaran sudah ada sebelum ada bayangan teror di Legian."
Dia menjelaskan, rencana pembubaran Laskar Jihad telah dibicarakan sejak 3
Oktober hingga 7 Oktober 2002 dalam sebuah sidang Dewan Pembina AWJ yang
dihadiri oleh seluruh ustadz yang tergabung dalam Forum AWJ di seluruh Indonesia.
Dari hasil evaluasi pertemuan itu, ditemukan adanya pelanggaran akhlak dan prinsip
AWJ yang dilakukan sebagian anggota AWJ.
Dia menilai, ada kecenderungan anggota Forum AWJ yang bermain politik praktis,
karena telah didekati oleh para tokoh politik. "Ini dikhawatirkan dapat membelokkan
misi dakwah AWJ," ujarnya.
Berbeda dengan penjelasan Ja'far, seorang anggota Laskar Jihad AWJ yang ada di
pesantren tersebut mengatakan, Ja'far mengumumkan pembubaran Laskar Jihad
AWJ pada hari Sabtu lalu selepas shalat Maghrib. "Waktu itu, kita dikumpulkan di
masjid pesantren, lalu Ustadz Ja'far bilang, Laskar Jihad dibubarkan. Ustadz tidak
bilang kenapa dibubarkan," katanya.
Setelah Laskar Jihad dibubarkan, Ja'far mengatakan, aktivitas yang dilakukan oleh
bekas anak buahnya menjadi tanggung jawab masing-masing. "Saya bukan lagi
panglima, saya hanya akan bertanggung jawab untuk aktivitas di pesantren saya
saja," katanya. (tra/T06)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|