The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Polisi Tangkap 13 Tersangka Peledakan Bom di Maluku


KOMPAS, Selasa, 22 Oktober 2002

Polisi Tangkap 13 Tersangka Peledakan Bom di Maluku

Jakarta, Kompas - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku berhasil menangkap 13 tersangka sejumlah kasus peledakan bom dan penyerangan di Maluku, seperti kasus peledakan bom di Lapangan Merdeka, Kasus Soya, maupun penyerangan Kapal Muat California, Desa Porto, Desa Haria, Terminal LIN 4, Rumah Alexander Manuputty, serta konflik Brigade Mobil dan Komando Pasukan Khusus TNI AD di Ambon.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Hubungan Masyarakat (Bahumas) Mabes Polri I Inspektur Jenderal (Irjen) Saleh Saaf dalam jumpa pers, Senin (21/10), di Mabes Polri Jakarta. Dengan tertangkapnya sejumlah tersangka tersebut, Saleh Saaf menegaskan, konflik di Ambon, Maluku, bukan konflik agama, tetapi dilakukan oleh pihak ketiga yang memang tidak menginginkan kedamaian tercipta di sana.

"Kita jadi tahu bahwa di Ambon ini ada kelompok yang bermain untuk mengobarkan semangat pertempuran antara kelompok 'putih' dan 'merah'. Yang 'merah' mengganggu orang-orang 'merah' juga untuk memprovokasi seolah-olah dilakukan oleh kelompok 'putih'," kata Saleh Saaf.

Dengan tertangkapnya sejumlah tersangka, diharapkan dalam masyarakat Ambon tidak lagi terjadi salah paham satu sama lain. Karena, konflik Ambon jelas-jelas sengaja dilakukan oleh kelompok avonturir yang tidak menginginkan kedamaian terjadi di Ambon.

Nama tersangka

Para tersangka itu adalah Yunus Tanalepy, Hengky Tatipikalawan, Morgan Manuhutu (caraka), Amstrong (pengatur strategi), Yunus Luhulima, Semol Polhapessy, dan Boy Laturete. Enam lainnya adalah Yani Rival, Jemy Rival, Kony Saher-tian, Lukas Tomasoa, Rait L, serta Abraham E (pembuat bom).

Tujuh tersangka yang disebutkan terdahulu sudah ditahan di Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) sejak Minggu 20 Oktober 2002. Sedangkan, enam orang lainnya tiba di Mabes Polri Senin sore kemarin untuk diperiksa secara intensif.

Saleh Saaf juga menyebutkan empat nama yang masih menjadi buron polisi. Keempat nama tersebut adalah Berthy Loupatty, Hans Nanlohy, Marthin Tomasoa, dan Andrey Polhapessy. Diduga, nama-nama tersebut sebagai gembong dari konflik Ambon.

"Mereka ini menjadi target DPO (Daftar Pencarian Orang) Polri. Mereka termasuk otak pelaku. Orang-orang ini patut dicari dan ditangkap," ucapnya.

Disebutkan juga, dari 13 tersangka dan empat buronan, beberapa orang di antaranya adalah oknum aparat keamanan yang sudah desersi. Namun, Saleh Saaf belum menyebutkan nama satuannya. Dia menjanjikan akan mengumumkan kepada publik satu dua hari mendatang, setelah seluruh buron tertangkap.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, belum diketahui secara pasti keterlibatan pihak asing maupun gerakan Republik Maluku Selatan (RMS). Namun, diduga motifnya adalah bisnis.

"Makin banyak rusuh, kan, makin banyak orang minta pengamanan. Bisa saja dia minta setoran. Kita akan terus selidiki," ucapnya. (sut)

Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/soija2002
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044