KOMPAS, Jumat, 20 September 2002, 19:31 WIB
Menko Polkam Bantah Al Faruk Ditangkap Intelijen Asing
Bandung, Jumat
Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, penangkapan terhadap
Omar Al Faruk adalah berkat kerja pihak Indonesia, baik Polri maupun intelijen serta
pihak asing, dalam kerangka kerjasama melawan terorisme.
"Jadi tidak benar ada yang mengatakan seolah-olah Omar Al Faruk ditangkap oleh
intelijen asing dan mengatakan bahwa intelijen Indonesia kecolongan," katanya,
seusai menjadi pembicara pada Seminar "Paradigma Masyarakat Industri Menuju
Indonesia Baru," di kampus Institut Teknologi Bandung, Jumat (20/9).
Menurut Yudhoyono, itu disebut dalam pemberitaan majalah Time mengenai
penangkapan terhadap Omar Al Faruk di Indonesia tanggal 5 Juni lalu oleh intelijen
asing. Padahal kenyataannya tidak demikian.
Berkaitan dengan keberhasilan tersebut, kata dia, hasil kerja Polri dan inteligen
Indonesia patut diberi penghormatan, seperti halnya berhasil membongkar kasus
narkoba atau aksi peledakan bom.
Dikatakannya pula, bahkan belum lama ini intelijen Indonesia juga berhasil
mengidentifikasi salah seorang warga asing yang hendak melakukan teror di
Indonesia. "Itu juga berkat kerja intelijen kita," sambungnya.
Pada bagian lain, Bambang menyebutkan perihal penangkapan terhadap empat orang
WNI di Philipina, berdasarkan perkembangan pemeriksaan, ketiga orang itu hanya
melanggar ketentuan keimigrasian.
"Terlebih lagi, kedatangan warga Sangir Talaud ke Mindanao itu sudah biasa untuk
mencari kerja," katanya. Sedangkan yang satu orang lagi yaitu Uskar Makawata,
diidentifikasi oleh petugas Philipina, yang bersangkutan terlibat terorisme, tutur
Bambang Yudhoyono.
Pemerintah Indonesia akan tetap memperhatikan hal-hal tersebut, dan bahkan Atase
Indonesia di Philipina serta Kapolri telah mengirim petugas untuk membantu dan
mengurus segala sesuatunya agar WNI itu memperoleh perlindungan hukum.
"Solusinya, untuk ketiga orang tersebut adalah mendeportasikan ke Indonesia, guna
diproses secara hukum, karena telah melanggar aturan keimigrasian," demikian
Susilo Bambang Yudhoyono. (Ant/Cay)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|