The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Pangdam Pattimura Siap Menindak Anggota TNI yang Terlibat Peledakan Bom di Ambon


KOMPAS, Kamis, 24 Oktober 2002, 18:43 WIB

Pangdam Pattimura Siap Menindak Anggota TNI yang Terlibat Peledakan Bom di Ambon

Ambon, Kamis

Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Djoko Santoso menegaskan, dirinya siap menindak oknum TNI yang terbukti terlibat dalam kasus peledakan bom di Ambon dan sejumlah tempat lainnya."Saya tegaskan kalau benar ada oknum TNI yang terbukti turut terlibat melakukan aksi peledakan bom di Ambon yang memakan banyak korban jiwa, akan ditindak tegas," katanya kepada wartawan di Ambon, Kamis (24/10).

Penegasan itu disampaikannya menanggapi keterangan Kabahumas Mabes Polri Irjen Pol. Saleh Saaf, yang menyatakan adanya dugaan keterlibatan oknum TNI dalam aksi peledakan dan penyerangan di Ambon dan sejumlah tempat lainnya.

Hal itu terungkap dari pengakuan salah seorang dari 13 tersangka yang saat ini masih diperiksa secara intensif di Korserse Mabes Polri. Ke-13 tersangka kasus peledakan bom yang ditangkap Polda Maluku itu tergabung dalam "geng Coker" mengaku terlibat dalam 11 kasus, diantaranya penyerangan ke Desa Soya, peledakan bom di Jl. Yaan Paays, Mardika, depan kampus PGSD di Jl. dr. Latumeten, peledakan bom di toko Sinar Elektrik hingga pertikaian antarwarga Desa Porto-Haria, Pulau Saparua.

Pangdam mengaku baru mengetahui hal itu setelah membaca di salah satu koran terbitan lokal dan pihaknya tetap siap melakukan proses hukum terhadap anggota bila terbukti terlibat kasus tersebut. Ditanya tentang keberadaan pimpinan geng Coker Berthy Loupatty, yang kini dijadikan Target Operasi (TO) Polri dan disebut-sebut sebagai informan serta mendapat perlindungan Kopassus, Pangdam mengakui beberapa waktu lalu setelah memperoleh laporan langsung memerintahkan agar yang bersangkutan dipulangkan.

"Saya pernah membaca dan mendengar bahwa dia menjadi informan Kopassus guna mengungkap konflik di Ambon dan sekitarnya. Informasi itu pun masih merupakan data intelijen dan tengah diolah. Tetapi saya tegaskan siapa pun dia jika terlibat tidak akan dilindungi," akunya.

Ditambahkan, setelah larangan itu dikeluarkan tidak ada lagi anak buahnya yang terlibat melindungi Berthy. "Jadi tidak ada lagi anggota TNI yang melindunginya, sebaliknya sekarang kita dukung proses hukum yang tengah dilakukan jajaran kepolisian," tandasnya.

Sikap mendukung upaya Polri itu, diwujudkan melalui bantuan Satgas Yonif 741/Udayana yang bertugas di Kudamati untuk melakukan penangkapan terhadap delapan anggota Coker di kawasan Kudamati, Jumat (18/10) malam (18/10) dan Sabtu (19/10) lalu.

Jenderal bintang dua itu juga telah menginstruksikan dan memerintahkan seluruh personil TNI, khususnya personil intelijen, untuk membantu mencari empat oknum yang dinyatakan buron, baik di Pulau Ambon maupun di wilayah lainnya di provinsi itu.

Selain itu pihaknya juga mengirimkan dua perwira Kodam untuk bersama aparat Polda Maluku mencari para tersangka yang kini telah berada di luar wilayah Kodam Pattimura. Pangdam mengharapkan semua pihak bersabar menunggu hasil proses penyelidikan yang tengah dilakukan Mabes Polri, termasuk indikasi keterlibatan oknum TNI.

"Jadi kita menunggu saja hasil pemeriksaan Mabes Polri yang sedang dalam proses, kalau memang ada oknum TNI yang dilaporkan terlibat akan ditindaklanjuti dengan proses hukum," demikian Pangdam XVI Pattimura Mayjen Djoko Santoso.(Ant/nik)

Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/soija2002
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044