KOMPAS, Jumat, 25 Oktober 2002, 16:22 WIB
Penyidikan Pelaku di Tiga TKP Aksi Bom di Ambon Selesai
Ambon, Jumat
Tim Penyidik Mabes Polri yang dipimpin AKBP Mangatas Tambunan telah
merampungkan berkas acara pemeriksaan terhadap para pelaku aksi peledakan bom
di Ambon dan Saparua (Maluku Tengah) pada tiga lokasi tempat kejadian perkara
(TKP).
Kapolda Maluku Brigjen Pol Soenarko DA mengatakan di Ambon, Jumat (25/10),
pihaknya telah menerima laporan tim Mabes Polri tentang ketiga aksi peledakan itu
meliputi insiden Desa Porto-Haria I, Kecamatan Saparua (Maluku Tengah),
penyerangan Desa Soya, Kecamatan Sirimau (Kodya Ambon) dan kasus Desa
Porto-Haria II.
Peristiwa berdarah antara Desa Porto dan Haria I tanggal 10 April 2002 menewaskan
satu orang dan menciderai tiga orang ditambah 40 bangunan terbakar serta
melibatkan 10 dari 15 tersangka yang sudah ditahan.
Kemudian sembilan tersangka terlibat dalam aksi penyerangan Desa Soya tanggal 29
April 2002 yang mengakibatkan 12 orang tewas dan sepuluh lainnya luka-luka
ditambah belasan rumah penduduk serta satu rumah ibadah musnah dibakar.
Insiden berdarah Desa Porto-Haria II tanggal 8 Mei 2002 menewaskan satu orang dan
menciderai enam lainnya dan melibatkan 10 orang dari 15 tersangka yang tengah
diperiksa Koorserse Mabes Polri di Jakarta. "Saya belum mau mengungkap jaringan
mereka, karena itu merupakan strategi tersendiri, sedangkan delapan TKP lainnya
masih terus diusut dan harus diingat bahwa institusi kami tetap bekerja secara
profesional guna menangani perkara ini," tegasnya.
Menyangkut rumor di masyarakat kalau Berty Loupaty yang menjadi pimpinan
kelompok cowok keren (coker) dan salah satu anak buahnya Hans Nanlohy sudah
tertangkap dibantah Brigjen Soenarko. Rumor tersebut, menurut dia, tidak benar dan
polisi masih memberikan kesempatan bagi kedua tersangka ini agar mau
menyerahkan diri secara sukarela tapi kalau tidak diindahkan, keduanya dimasukkan
dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi.
Jenderal berbintang satu itu tetap optimis menangkap kedua gembong ini karena
cukup banyak alasan dan keterangan 15 saksi yang notabene adalah anak buahnya.
Ditambahkan, upaya penangkapan ini telah dikoordinasi baik dengan Gubernur
Maluku selaku Penguasa Darurat Sipil Daerah Maluku (PDSDM) ataupun Pangdam
XVI/Pattimura selaku Panglima Komando Pengendali Operasi Pemulihan Keamanan
(Pangkoopswilham) Maluku.(Ant/nik)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|