KOMPAS, Kamis, 26 September 2002, 17:57 WIB
Harus Dibuktikan, Keterlibatan Anggota Kopassus
Jakarta, KCM
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Ryamizard Ryacudu menegaskan
dugaan keterlibatan anggota Kopassus dalam penembakan karyawan PT Freeport di
Timika harus dibuktikan. Artinya jangan terlalu cepat menuduh sebelum ada hasil
pasti. Hal itu diungkapkannya dalam acara ramah tamah dengan media massa di
Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Kamis (26/9).
Ia menyampaikan hal itu menanggapi pernyataan Lembaga Studi dan Advokasi Hak
Asasi Manusia (Elsham), Rabu (26/9) bahwa ada indikasi kuat keterlibatan anggota
Kopassus terlibat dalam penembakan terhadap karyawan PT Freeport di Timika,
Papua.
"Kita tunggu dulu hasil pengusutan yang benar. Memutuskan sesuatu yang belum
pasti kebenarannya itu fitnah. Tentara juga tidak akan sembarangan kalau melakukan
pengusutan. Jadi buktikan dulu. Kita belum bisa memastikan siapa yang terlibat,"
tuturnya.
Ryamizard menambahkan jika nanti dalam hasil penyelidikan terbukti ada anak
buahnya yang bersalah silakan diproses secara hukum. "Kalau memang benar, tuntut
saja. Tidak masalah. Sebagai KSAD kalau ada anak buah yang bersalah, ya saya
copot," tandasnya.
Meski demikian KSAD yakin anak buahnya tidak terlibat dalam peristiwa itu. Bahkan
TNI selalu melindungi warga negara asing meski seringkali punya kemauan yang
macam-macam.
Dirinya juga membantah penembakan tersebut terkait dengan masalah pembagian
uang keamanan dari PT Freeport. Dijelaskannya prajurit TNI yang bertugas di
lingkungan Freeport memperoleh uang lauk pauk Rp 15.000 per hari dari TNI AD
ditambah Rp 35.000 per hari dari Freeport.
"Waktu saya jadi Pangkostrad, saya pernah bicara sama Freeport harusnya anak
buah saya tidak untuk amankan Freeport.Cukup sebagai prajurit saja. Tetapi mereka
tetap minta Kostrad jaga disana. Jadi tidak benar ada kaitan dengan uang
keamanan," tambahnya. (dna)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|