The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Ba'asyir Tantang Megawati


ManadoPost Online, Jumat, 11 Oktober 2002

Ba'asyir Tantang Megawati
Tuding Pemerintah Kafir, Bela AS Lawan Islam

JAKARTA- Pengasuh Pondok Pesantren Ngurki, Solo, KH Abu Bakar Ba'asyir bikin sensasi. Kemarin, dia menantang pemerintah untuk menangkap dirinya. Ba'asyir juga menuding pemerintah kafir karena membela AS melawan Islam. ''Sekarang terserah pada pemerintah, membela Bush atau Islam. Saya tantang, saya siap ditangkap, saya dipihak Islam yang melawan kafir. Kalau membela Islam surga, membela kafir neraka. Jadi saya buka, persoalannya sudah sampai ke sana,'' ujar Abu Bakar Ba'asyir, dalam jumpa pers di Jakarta kemarin.

Hanya saja, Ba'asyir menggariskan bahwa penangkapan haruslah sesuai dengan aturan hukum berlaku. Kalau tidak, ia menggap sebagai penculikan. ''Kalau penculikan, saya akan melawan. Allah yang akan bantu,'' tandas tokoh yang dianggap AS sebagai pemimpin Jamaah Islamiyah (JI), jaringan Al Qaedah di Asia Tenggara.

Dalam jumpa pers yang digelar di gedung pertemuan milik Polres Jakarta Selatan, Graha Purnawira, Ba'asyir didampingi utusan Forum Umat Islam Indonesia Ustad Mudzakir dan sejumlah santrinya. Hadir pula sejumlah pengacara yang tergabung Tim Pengacara Muslim (TPM), yang kemarin dipimpin langsung oleh koordinatornya Mahendradatta. .

Selama jumpa pers itu, Ba'asyir tidak bisa menutupi emosinya atas sikap pemerintah yang dinilai taat pada perintah AS. Khususnya, kepada orang-orang yang dianggapnya sebagai antek-antek AS. Tapi siapa antek itu, dia tidak bersedia mengungkapkannya. Dia mengaku terus terang bahwa dirinya mempunyai feeling pemerintah dalam waktu tidak lama lagi akan menangkapnya. Namun, dirinya tidak kawatir ditangkap.

''Kalaupun saya dipotong, saya merasa aman jika saya yakin diridhoi Allah. Tidak ada yang bisa mengganggu dan melindung saya, tanpa se-izin Nya,'' tegas Ba'asyir, seraya meminta FBI dan CIA untuk datang sendiri ke pondoknya. ''Silahkan foto dapur dan kamar kecil saya dan bawa ke Amerika.''

Kapan penangkapan itu dilakukan, dia mengaku tidak bisa memastikannya. Yang jelas, aparat akan menangkapnya setelah berhasil memenangkan opini publik. ''Tapi sekarang, mereka belum berhasil memenangkan opini publik. Tapi mereka akan terus-menerus membuat opini itu,'' jelasnya.

Presiden Megawati sendiri ternyata tidak sabar melihat Mabes Polri lamban memberangkatkan tim investigasinya ke Amerika. Tim yang akan menemui Omar Al-Faruq, tokoh yang dianggap banyak tahu jaringan teroris di Indonesia itu, diminta cepat berangkat ke negara paman sam tersebut. Tujuannya, agar timnya segera mendapatkan klarifikasi kebenaran pernyataan Omar Al-Faruq yang dimuat di majalah Time tentang keberadaan jaringan teroris di tanah air.

Instruksi Mega tersebut, disampaikan oleh Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono kepada pers di Sekretariat Negara, kemarin. Menurut Yudhoyono, presiden dalam sidang kabinet secara khusus meminta kepada Polri segera meemberangkatkan tim investigasinya ke Amerika.

Tidak hanya itu. Dalam sidang kabinet tersebut, presiden juga minta agar draf RUU anti terorisme cepat dimatangkan dan segera disampaikan kepada DPR. Keinginan presiden ini, katanya, agar pemerintah memiliki standar khsusus dalam memerangi terorisme.

Menanggapi instruksi itu, Yudhoyono mengaku timnya siap mengemban tugas yang dibebankan. Sehingga, dapat segera menentukan sikap yang lebih konkret dalam kerangka kebijakan negara yang lebih tersistemasi. Khusus tentang tim ivestigasi yang mau berangkat ke AS, dia bilang bahwa Kapolri sudah membisikinya bahwa tim tersebut akan diberangkat dalam waktu dekat ini. ''Ya Kapolri bilang kalau tidak besok, lusa atau lusanya lagi,'' katanya.

Nah, menurut rencana tim investigasi tersebut akan dipimpin oleh Dirpidum Mabes Polri Brigjen Pol Ariyanto Sutadi. Sedang anggotanya, dua orang dari Mabes Polri dan satu orang dari BIN (Badan Inteljen Negara).

Dalam kesempatan tersebut, Yudhoyono juga menjelaskan bahwa dirinya sudah bertemu dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS) Ralp L Boyce yang menanyakan tentang kebijakan Indonesia dalam menghadapi terorisme. Kepada Boyce, dia lmenjelaskan, Indonesia telah mengambil sejumlah langkah konkret untuk memerangi terorisme tersebut. ''Jadi Dubes AS telah mengerti betul, apa yang kami lakukan sesuai aturan main yang kami ambil,''tandasnya.

Menyangkut nasib Abu Bakar Ba'asyir, lelaki kelahiran Pacitan itu berjanji akan tetap melakukan tindakan sesuai keyakinan Indonesia sendiri. Termasuk, kesimpulan yang akan diambil setelah tim investigasi yang dikirim Mabes Polri, melakukan pemriksaan terhadap Omar Al Faruq. Karena, dari hasil pemeriksaan itu masih mengandung tiga kemungkinan, bisa salah semua, benar semua atau sebagian saja yang benar. ''Itulah yang akan kami tarik kesimpulanya nanti.''(jpnn)

Risbang © Copyright 1996, MANADO POST Online
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/soija2002
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044