The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Bom Dirakit di Tatelu


ManadoPost Online, Rabu, 16 Oktober 2002

Bom Dirakit di Tatelu
Kapolda Pimpin Langsung Penggrebekan, Amankan Amunisi dan Bahan Bom

MANADO- Luar biasa cara kerja aparat kepolisian daerah ini. Lihat saja, tak kurang dari 48 jam setelah pemboman di Konjen Filipina pada Sabtu (12/10) malam pekan lalu, aparat keamanan yang terdiri dari Buser Polresta Manado dan Polda Sulut langsung menetapkan JH dan IU, 2 warga yang semula statusnya sebagai saksi kemudian resmi sebagai tersangka. Tak itu saja, sebab aparat yang bergerak cepat dalam kendali langsung Kapolda Sulut Brigjen Pol Ismerda Lebang berhasil menggrebek 2 lokasi di Desa Tatelu I Kecamatan Dimembe. Lokasi ini dijadikan kedua tersangka untuk merakit bom yang menghebohkan itu.

Sumber resmi di Polresta Manado menyebutkan, penggrebekan yang dilakukan di Tatelu I itu hanya berlangsung sekitar 3 jam saja, sejak tim tiba pukul 23:00 wita. Perburuan menuju dua lokasi yang dicurigai sebagai tempat perakitan bom kedua tersangka itu sendiri tak ubahnya perburuan teroris dalam cerita film saja. Pasalnya, sejak berangkat dari Polresta Manado, Kapolresta Manado AKBP Drs Hengky Kaluara dkk lengkap menggunakan seragam dan peralatan tempur. Kaluara bahkan terlihat menyelipkan pistol di balik punggungnya. Dia lengkap menyertai satuan Sabhara Polresta, Birmobda dan Tim Jihandak yang total beranggotakan hampir 100 orang. Memasuki kawasan Desa Tatelu I, rombongan yang bergerak cepat menggunakan sejumlah kendaraan polisi itu tak langsung ke dua lokasi tersebut. Sebaliknya, mereka melakukan kordinasi bersama di Mapolsekta Dimembe. Ternyata di sana, telah menunggu sejumlah anggota tim khusus Dit Serse lengkap dengan Tim Puslabfor Makassar. Beberapa saat sebelum breafing dimulai, Kapolda Ismerda Lebang tiba didampingi sejumlah petinggi Polda Sulut lainnya seperti Sesdit AKBP Wilmar Marpaung yang ikut sukses mengungkap bukti di lokasi tersebut. Breafing kilat Kapolresta itu membentuk dua tim. Tim 1 dipimpin langsung Kapolresta Manado. Tim ini bertugas menggrebek rumah milik tersangka IU yang berlokasi di kawasan tambang Tatelu I. Kemudian Tim 2, dipimpin Sesdit Serse Marpaung. Mereka bertugas menggrebek rumah tersangka JH yang berada di kawasan persawahan Tatelu I. Setelah mencocokkan jam, pergerekan pun dimulai. Yang menarik, pergerakan tim ke dua lokasi yang ikut didampingi Hukum Tua Desa Tatelu I Ny Mien Sompotan itu nyaris tak diketahui warga yang kebanyakan sudah terlelap dalam rumah mereka. Adanya anggapan awal akan terjadi perlawanan dalam penggrebekan itu ternyata tidak samasekali. Sebab, kedua tim mendapatkan rumah keduanya sudah kosong bahkan gelap-gulita. Walau begitu, resiko terburuk tetap diperhitungkan petugas, terbukti sebelum tim pendahulu bergerak masuk, sebelumnya dua kawasan itu terlebih dahulu dikepung petugas. Hasilnya? Di kawasan persawahan, Tim 2 berhasil menemukan sebuah jaket berwarna putih yang penuh dengan bercak darah. Barang bukti inilah yang diduga kuat digunakan tersangka dan kemudian berhasil dipergok warga. Sedangkan Tim 1 berhasil menemukan barang bukti tak kalah heboh. Mantan Kapolres Minahasa yang baru beberapa bulan menjadi Kapolresta Manado, Hengky Kaluara dengan kejelian timnya berhasil mengamankan beberapa barang bukti berupa bahan perakit bom dan amunisi.

Meski sukses menemukan barang bukti yang membuat para tersangka sulit mengelak perbuatannya, namun Kapolda Ismerda Lebang dan Kapolresta Hengky Kaluara mengaku belum puas. Sebab, saat ini penyelidikan selanjutnya harus dilakukan: Siapa dalang pemboman ini? Teroriskah? Sayang, keduanya yang dihubungi terpisah tadi malam enggan berkomentar.

Yang pasti, warga pun yang mendengar penahanan dan temuan barang bukti itu pun langsung memuji Kapolda dan jajarannya. ''Ini bukti, aparat di Sulut masih bisa diandalkan bahkan membanggakan. Maar, sekarang harus tetap waspada bahkan harus membongkar jaringan dalang pelaku peledakan bom ini,'' kata sejumlah warga, serius.

Sementara itu, Kapolda Ismerda Lebang sendiri tetap menyatakan optimismenya bahwa dalang pemboman akan diungkap dalam waktu dekat ini. Meski begitu, Kapolda yang menghadiri sebuah acara di Pemprov Sulut kemarin enggan menyatakan pelakunya adalah teroris. Soal dua tersangka, mantan Wakapolda Sumatera Utara ini menyatakan, "Jadi keduanya sudah resmi kita jadikan tersangka dan kini ditahan di Polresta Manado," ujar Kapolda. Dalam pertemuan tersebut, dia juga menyampaikan kesimpulan sementaranya, peristiwa pemboman di Manado adalah kejadian lokal yang dilakukan oleh orang Sulut sendiri. "Jadi tidak ada kaitan dengan peristiwa di Bali. Tapi ini baru kesimpulan sementara, berdasar fakta-fakta yang ada," ujar Lebang.

Sementara itu, hingga siang kemarin, teror bom masih berlanjut. Setelah Unsrat dan Matahari kini giliran fasilitas umum Rumah Sakit Teling diancam bom. Menurut Danrem 131 Santiago Kolonel Inf Manahan Rumahorbo, sekitar pukul 10.00 Wita, tiba-tiba pihak Rumah Sakit Teling yang juga terkenal sebagai Rumah Sakit Tentara ini mendapat telepon dari orang yang tidak dikenal yang mengaku telah meletakkan bom di ruang unit gawat darurat. "Tapi setelah kita kirimkan aparat ke sana (rumah sakit,red) ternyata laporan tersebut tidak benar. Jadi kaya' yang terjadi di Matahari sama Unsrat kemarin," ujar Rumahorbo yang kental dengan dialek Bataknya.

Menyikapi rentetan teror di wilayahnya, Gubernur AJ Sondakh mengupayakan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Dimana diakuinya, pihaknya akan mengupayakan membicarakan hal tersebut dengan pihak Telkom. "Kita akan membicarakan penanganan teror lewat telepon dengan Telkom nanti," ungkap Gubernur.(oye/sad/dmo)

Risbang © Copyright 1996, MANADO POST Online
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/soija2002
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044