ManadoPost Online, Kamis, 17 Oktober 2002
150 Laskar Jihad Tinggalkan Poso
POSO- Setelah 700-an anggota Laskar Jihad di Maluku meninggalkan daerah itu,
kembali ke kampung mereka di Jawa dan Sumatera, aksi serupa dilakukan Laskar
Jihad di Poso. Kemarin dilaporkan sebanyak 150 anggota Laskar Jihad yang sudah
lebih satu tahun berada di Poso, Sulawesi Tengah, sedang menyiapkan untuk
kembali ke Jawa. Ini dilakukan menyusul pembubaran organisasi itu oleh panglima
Laskar Jihad (LJ) Ja'far Umar Thalib. "Jika tidak ada aral melintang, pemberangkatan
tahap pertama dilakukan Kamis ini dengan KM Tidar tujuan Surabaya," kata
jurubicara LJ wilayah Poso Abu Malik, di Palu, Rabu.
Sebagaimana dilansit situs warta satunet.com, Abu Malik mengatakan pemulangan
anggota LJ tersebut sebagai tindak lanjut dari pembubaran organisasi Forum
Komunikasi Ahlus Sunnah Waljama`ah (FKAWJ) oleh Panglima LJ, Ja'far Umar
Thalib.
Malik mengatakan anggota LJ sebanyak itu selama konflik bernuansa SARA
berkecamuk di Poso bertugas di tiga tempat yakni Kecamatan Poso pesisir,
Kecamatan Poso Kota dan Kecamatan Tojo. "Mereka kembali ke kampung halaman
masing-masing tanpa tekanan atau paksaan dari pihak manapun," katanya.
Menyinggung keberadaan LJ di Poso, Malik mengatakan selain membantu pihak
keamanan juga telah berhasil membina lebih 1.000 santri untuk mendalami ajaran
agama Islam yang benar. Ditanya apakah ada yang enggan meninggalkan Poso,
menurut Malik hanya beberapa orang, namun tidak lagi berada di bawah payung
FKAWJ karena tugas utamanya melakukan pembinaan ajaran agama Islam di daerah
konflik itu sudah selesai.
Menyingung tentang reaksi warga muslim Poso dengan pemulangan anggota Laskar
Jihad, Malik mengatakan ada kesan seperti kehilangan, karena LJ telah memberikan
sumbangsih besar kepada warga muslim setempat terutama dalam hal pembinaan
rohani. Menurut beberapa warga Poso saat diminta komentarnya sekitar pembubaran
LJ, apa diberikan LJ kepada mereka selama ini jauh lebih banyak dari yang mereka
dapatkan dari aparat keamanan. Mereka tidak hanya rela mati sahid melindungi
warga muslim tetapi juga mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak tanpa imbalan
apapun. (snc)
Risbang © Copyright 1996, MANADO POST Online
|