The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Polda Maluku Temukan 20 Selongsong Peluru


Media Indonesia, Selasa, 10 September 2002

Polda Maluku Temukan 20 Selongsong Peluru

AMBON (Media): Aparat kepolisian dari Polda Maluku menemukan 20 selongsong peluru standar organik di lokasi penembakan tiga warga di Pantai Desa Kulur, Pulau Saparua, Maluku Tengah, Minggu (8/9). Selongsong peluru ditemukan sekitar 25 meter dari lokasi tergeletaknya tiga korban penembakan itu.

Kapolda Maluku Brigjen Soenarko Danu Ardianto kepada wartawan di kantor Polda Maluku, Ambon, kemarin, mengatakan, dengan ditemukannya 20 selongsong peluru tersebut, diduga jarak antara pelaku penembakan dan para korban hanya 25 meter.

Dari 20 selongsong peluru yang ditemukan petugas, satu di antaranya selongsong peluru jenis AK-47 kaliber 7,1 mm, satu selongsong jenis MK 3 kaliber 7,62 mm, dua selongsong jenis Gerent kaliber 7,62 mm, dan 16 selongsong peluru jenis SS-1 kaliber 5,56 mm.

"Jumlah keseluruhan ada 20 selongsong, dan peluruhnya berjenis standar," kata Soenarko.

Meski mengakui bahwa selongsong peluru yang ditemukan itu dari jenis standar, namun dia belum bisa memastikan bahwa senjata yang digunakan untuk menembak tiga warga itu berjenis standar.

"Untuk soal jenis senjata yang digunakan dalam penembakan itu kita belum berani memastikan, namun pelurunya berjenis standar," kata Kapolda.

Tiga korban tewas dalam penembakan di Desa Kulur itu adalah Firtia Litilohi, 12, siswi kelas VI SDN Kulur; Fatimah Tuhulele, 11, siswi kelas V SDN Kulur; dan Miftahul Umul, 23, seorang guru mengaji di desa itu.

Kapolda juga mengakui posisi 30 personel aparat Brimob dari Polda NTB yang bertugas di perbatasan antara Desa Kulur, Desa Porto, dan Desa Haria, tetangga Desa Kulur, Pulau Saparua, agak jauh. Yakni berjarak 400 meter dari lokasi kejadian. Namun, katanya, ketika terdengar tembakan dari Desa Kulur, aparat Brimob langsung mengeluarkan tembakan ke udara.

Berkaitan dengan pembakaran mobil di Jalan Jenderal Sudirman, kawasan Galunggung, yang menyebabkan seorang warga tewas, hingga kini masih dalam proses penyelidikan aparat keamanan. Kasus pembakaran itu menyebabkan Daniel Matulessy, warga Desa Lateri, tewas di dalam mobilnya.

"Apakah kasus di Galunggung terkait dengan kasus di Kulur atau dampak dari kasus yang terjadi di Kulur, kami masih mengembangkan," katanya.

Menurut dia, polisi dalam mengungkapkan suatu masalah harus didasarkan pada fakta dan pemeriksaan saksi. Dari peristiwa di Desa Kulur maupun di kawasan Galunggung, belum ada satu pun yang ditahan oleh aparat. Begitu juga kasus pengeboman di Lapangan Merdeka, Ambon, pada Kamis (5/9).

Dalam kasus pengeboman di Lapangan Merdeka, katanya, hasil analisis tim Forensik Mabes Polri Cabang Makassar menemukan sejumlah barang bukti yang dapat menyimpulkan bahwa jenis bom yang diledakan termasuk hight explosive yang di dalammnya terdapat campuran NH-4, NH-3, natrium, dan TNT. (HJ/N-3)

Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044