The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Unsur TNI tidak Ditugaskan di Pulau Saparua


Media Indonesia, Rabu, 11 September 2002

Unsur TNI tidak Ditugaskan di Pulau Saparua

AMBON (Media): Panglima Kodam (Pangdam) XVI/Pattimura Mayjen Djoko Santoso menyatakan tidak ada unsur TNI yang ditugaskan melakukan pengamanan di Pulau Saparua, Maluku Tengah.

Pangdam mengatakan itu kemarin, menjawab wartawan berkaitan terjadinya peristiwa penembakan di Pantai Desa Kulur, Pulau Saparua, Maluku Tengah, Minggu (8/9), yang menewaskan tiga warga.

Menurutnya, unsur TNI lebih banyak ditugaskan di Pulau Ambon, sedangkan di Pulau Saparua hanya terdapat anggota Brimob. "Tidak ada unsur TNI yang bertugas di Pulau Saparua," kata Djoko di Makodam XVI/Pattimura, Batu Gajah, Ambon.

Dengan demikian, ujar Pangdam, masalah keamanan di Pulau Saparua, Maluku Tengah, berada pada aparat Brimob, bukan di pihaknya. Dia juga mengutuk insiden di Desa Kulur itu dan menyatakan tindakan tersebut dilakukan pihak-pihak yang tidak menghendaki Ambon aman.

"Atas peristiwa itu saya minta agar semua pihak meningkatkan ketahanan diri yang kuat serta kewaspadaan," katanya.

Sehari sebelumnya, (Senin, 9/9) Kapolda Maluku Brigjen Soenarko Danu Ardianto menegaskan, berdasarkan hasil penyidikan lapangan oleh tim dari Polda Maluku ditemukan 20 selongsong peluru standar berbagai jenis. Peluru itu ditemukan sekitar 25 meter dari lokasi ditemukannya tiga jenazah wanita itu.

Tetapi, Kapolda enggan berkomentar milik siapa senjata tersebut. Polisi, kata Soenarko, masih terus melakukan pengembangan secara yuridis atas kasus itu.

Kapolda juga mengkaui bahwa yang bertugas mengamankan Pulau Saparua adalah aparat Brimob. Jumlah mereka sekitar dua kompi. Pulau Saparua terdiri dari beberapa desa yang berpenduduk Islam dan Kristen.

Sementara itu, sumber Media di lingkungan Penguasa Darurat Sipil (PDS) Maluku menyebutkan, saat ini terdapat 20 senjata standar jenis FN milik Polda Maluku yang masih ditahan aparat Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Ambon. Senjata itu diperoleh aparat TNI-AL, Lanal Ambon, saat melakukan sweeping di perairan Teluk Ambon dan di pintu masuk Dermaga Lanal Halong, Ambon, saat terjadi kerusuhan.

Sumber itu menyebutkan, atas masalah tersebut Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar sudah menyurati pihak Lanal, namun hingga kini senjatanya belum juga dikembalikan. Karena itu, menurut sumber tersebut, pihaknya akan menyampaikan persoalan itu kepada Pangdam XVI/Pattimura Mayjen Djoko Santoso selaku Panglima Komando Operasi Pemulihan Kemananan (Pangkoopslihkam) Maluku dan Maluku Utara.

Komandan Lanal (Danlanal) Kolonel (Mar) Buyung Lalana, ketika berusaha dimintai konfirmasi oleh Media, kemarin sore, tidak berada di tempat. "Bapak lagi keluar Ambon," kata staf Danlanal di kediamannya.

Sedangkan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVI/Pattimura Mayor Herry Suhardi ketika diminta konfirmasinya mengungkapkan, saat ini terdapat satu pucuk senjata milik Komando Pasukan Khusus (Kopassus) masih ditahan di Polda Maluku. Senjata tersebut diamankan kepolisian ketika menemukan seorang anggota Kopassus yang sedang melakukan pemantaun di sekitar kantor Polda Maluku, kawasan Belakang Soya, saat terjadi demonstrasi pendukung Alex Manuputty, April lalu. (HJ/N-3)

Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044