Media Indonesia, Rabu, 16 Oktober 2002 11:03 WIB
Laskar Jihad Bubar, Fungsinya Jamiyah Sosial Keagamaan
JAKARTA--MIOL: Panglima Laskar Jihad Ja'far Umar Thalib mengimbau seluruh
anggotanya melaporkan diri secara pribadi kepadanya terkait pembubaran organisasi
tersebut tanpa menunggu perintah atau komando dari siapapun.
"Dengan dibubarkannya Laskar Jihad, maka para anggota di seluruh Tanah Air
diimbau melaporkan diri," kata Koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM) M
Mahendradatta selaku kuasa hukum Laskar Jihad.
Para anggota Laskar Jihad tersebut, kata Mahendradatta, diimbau melapor langsung
pada Ja'far Umar di Pondok Pesantren Ihya 'Ussunnah di Jalan Kaliurang Km 15,
Degolan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pimpinan Laskar Jihad juga mengimbau anggotanya agar tidak lagi melakukan
kegiatan kelaskaran, baik dengan mengatasnamakan organisasi maupun pribadi, atau
dengan membentuk kelompok sejenis seiring dengan dibubarkannya laskar tersebut.
"Ini penting agar para mantan anggota laskar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak
tertentu yang mungkin mengambil keuntungan dari dibubarkannya Laskar Jihad,"
katanya.
Mahendradatta mengakui anggota Laskar Jihad sangat militan, sehingga jika
ada kelompok tertentu yang bermaksud merangkul mereka untuk melakukan
aktivitas yang sama dengan yang dilakukan Laskar Jihad sebelumnya, besar
kemungkinan mereka akan tertarik.
"Ini yang kita harapkan tidak terjadi. Kami berharap para mantan anggota dapat
mengikuti perubahan garis perjuangan yang dilakukan Ustadz Ja'far, yakni di bidang
sosial keagamaan," katanya.
Alih fungsi:
Mahendradatta menjelaskan, Laskar Jihad, juga Forum Komunikasi Ahlussunnah Wal
Jamaah, dibubarkan karena organisasi itu hendak melakukan alih fungsi, yakni dari
bersifat kelaskaran menjadi jamiyah sosial keagamaan di bidang pendidikan,
kesehatan masyarakat, dan dakwah.
Dikatakannya, proses pembubaran tersebut sebenarnya dijalankan secara bertahap,
yakni dengan berangsur-angsur meninggalkan kegiatan kelaskaran, namun belum
tuntas proses tersebut berjalan ternyata telah tercium pers sehingga muncul kesan
mendadak, apalagi diketahui tidak lama setelah kasus ledakan bom di Bali.
"Jadi proses pembubaran ini sedang dijalankan secara bertahap, namun belum
sampai tuntas keburu bocor keluar sehingga muncul kesan mendadak," kata
Mahendradatta.
Ia membantah bahwa pembubaran Laskar Jihad akibat kekhawatiran akan tekanan
pihak Barat, khususnya Amerika Serikat, yang kian gencar mengkampayekan bahwa
Indonesia menjadi sarang teroris internasional.
Berita bahwa Laskar Jihad dibubarkan sebagai tindak lanjut dari fatwa ulama
Ahlussunnah Wal Jamaah Arab Saudi Syekh Ruby bin Hadi, menurut Mahendradatta
tidak sepenuhnya tepat.
"Fatwa itu hanya salah satu referensi. Laskar Jihad kan organisasi nasional, jadi tidak
ada pengaruh atau kendali dari pihak di luar Indonesia. Pembubaran ini murni
kebijakan organisasi yang memutuskan untuk melakukan alih fungsi," katanya.
(Ant/OL-01)
Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
|