Media Indonesia, Jumat, 18 Oktober 2002
Dua Peleton Sabhara 'Sambut' Laskar Jihad
SURABAYA (Media): Dua peleton Unit Perintis Sabhara (UPS) Polresta Tanjung
Perak dan Polwiltabes Surabaya disiapkan untuk mengamankan kedatangan 600
anggota Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang akan tiba di Pelabuhan
Tanjung Perak, Surabaya, hari ini.
Anggota Laskar Jihad yang datang dari Ambon menumpang kapal Dorolonda tujuan
Tanjung Priok, Jakarta. Namun, kapal tersebut akan transit di Pelabuhan Tanjung
Perak, Surabaya, sekitar pukul 15.00.
Kapolresta Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Besar (AKB) Hendrowardoyo
kepada wartawan di Surabaya, kemarin, mengatakan, tidak ada persiapan khusus
untuk menyambut kedatangan mereka. Hanya untuk mengantisipasi kemungkinan
terburuk pihaknya menyiapkan dua peleton petugas keamanan.
Selain menyiapkan petugas keamanan dari Polresta Tanjung Perak dan Polwiltabes
Surabaya, pihaknya juga menyiapkan tiga bus yang akan membawa mereka ke
Terminal Bungurasih Surabaya.
[Photo: TINGGALKAN AMBON: Puluhan anggota Laskar Jihad berkumpul di
pelabuhan untuk naik ke kapal yang akan membawa mereka keluar dari Ambon,
Maluku, kemarin. Laskar Jihad telah dibubarkan dan mulai ditarik dari daerah konflik
di Maluku.]
"Mereka datang dari berbagai daerah, tidak mungkin kami mengantarkan sampai ke
daerahnya. Supaya bisa pulang, mereka kita antarkan ke terminal," ujarnya.
Pihaknya belum tahu berapa jumlah anggota Laskar Jihad yang akan turun di
Surabaya. Namun, ada informasi sekitar 600 orang. Mereka dari berbagai daerah di
Jawa Timur, seperti Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, dan Kediri.
Selama dalam perjalanan ke Terminal Bungurasih, kata Endro, petugas akan
mengawal sampai ke terminal. Selanjutnya, pengamanan diserahkan kepada
masing-masing anggota Laskar Jihad.
Dikatakan, kalau mereka datang dengan menggunakan pakaian khas, maka petugas
mudah melakukan pengawasan. Namun, kalau mereka bercampur dengan
penumpang lainnya, petugas sulit mendeteksi.
"Ini kendala yang kita alami begitu mereka sampai ke Surabaya. Mudah-mudahan
saja, mereka tidak campur dengan penumpang untuk memudahkan pengamanan,"
ujarnya.
Ketua Tim Embarkasi dan Debarkasi Pelabuhan Tanjung Perak Yohanes JR
mengatakan, tidak ada persiapan khusus untuk menyambut kedatangan anggota
Laskar Jihad di Pelabuhan Tanjung Perak.
Penguasa Darurat Sipil (PDS) Maluku yang juga Gubernur Maluku Saleh Latuconsina
mengaku bingung atas pemulangan Laskar Jihad.
Menurutnya, selain kepulangan yang sangat mendadak dan mengejutkan, juga
banyak hal yang dilakukan Laskar Jihad selama di Maluku menjadi masalah yang
harus ditangani Pemerintah Provinsi Maluku.
"Sangat disesalkan pemulangan Laskar Jihad dari Maluku yang mendadak itu," kata
Saleh Latuconsina kepada wartawan di kantor Gubernur Maluku, Rabu (16/10).
Ia mengakui dalam proses pemulangan itu tidak ada intervensi, baik PDS Maluku
maupun dari pusat. "Mereka pulang atas inisiatif sendiri. Tidak ada intervensi sedikit
pun dari pemerintah," katanya.
Menurut Saleh, pascapembubaran dan pemulangan Laskar Jihad itu, semua aktivitas
pelayanan sosial yang selama ini dikerjakan Laskar Jihad berhenti total. Sedikitnya,
kata Saleh, ada empat kegiatan sosial dilaksanakan Laskar Jihad selama mereka
berada di Maluku, yakni dakwah, pengobatan, dan pendidikan.
Untuk bidang dakwah, lanjut Saleh, Laskar Jihad mendirikan lembaga-lembaga formal
maupun informal, seperti Taman Pendidikan Alquran (TPA). Di sektor pendidikan,
Laskar Jihad telah mendirikan dua taman kanak-kanak (TK) dan satu Sekolah Dasar
Islam Terpadu (SDIP) di Ambon.
Di bidang kesehatan, kelompok ini telah mendirikan sejumlah poliklinik, yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara gratis.
Sementara, 150 anggota Laskar Jihad yang sudah lebih setahun di Poso, Sulawesi
Tengah, kemarin juga meninggalkan daerah itu. Humas Laskar Jihad Poso Abu Malik
kepada wartawan di Palu, mengatakan, pemberangkatan tahap pertama dilakukan
kemarin pagi dengan menumpang kapal milik PT Pelni, KM Tidar tujuan Surabaya.
(FL/HS/HJ/HF/N-
Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
|